Kamis, 25 September 2014

25 September 2014

Aku sering menduga-duga tentang hari ini. September hari ke 25.
Tiga tahun lalu di hari yang sama dengan sekarang, aku memulai sebuah kisah.
Semuanya begitu menarik waktu itu. Saling mengasihi, saling menyakiti, bertahan dengan ego masing-masing, saling merindukan, bertengkar, berbaikan, kembali saling mengasihi dan seterusnya. Meskipun siklus hubungan ini membuat kita tak mungkin bosan memikirkan satu sama lain, ternyata tetap saja ada masanya kita benar-benar berpisah.
Menyayangi seseorang begitu banyak tak pernah kurasakan selain padanya.
Tapi apa yang kurasakan dan kenyataan yang terjadi adalah rahasia milik Tuhan...
Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
Aku selalu mengingat itu.

Tapi tiga tahun and it’s still you. Man! how could you be special like that!?

Sabtu, 20 September 2014

Kemudian aku merasa semakin hilang

Kemudian aku merasa semakin hilang. Tadinya aku mengingat disana masih ada tulisan tentangku... sekarang disana sudah tak ada lagi tulisan tentangku... apakah itu disembunyikan apakah itu dipindahkan apakah itu dihapus. Sakitnya tuh disini *nunjuk dada*.
Kemudian aku merasa semakin hilang. karena aku berpikir baik baginya bila aku tak ada. tapi... sebegitu niatnyakah dia dengan tulisan-tulisan itu segitu niatnyakah agar aku tak perlu ada... kenapa aku tak bisa sepertinya yang dengan gagah menghilangkan tulisan tentangku. kenapa aku tak bisa dengan gagah juga menghilangkan tulisan tentangnya. Ahh kamu benar-benar keren, selalu saja keren.
Kemudian aku merasa semakin hilang. sungguh. *berhenti nulis*nangis di pojok*.

Rabu, 10 September 2014

Hei aku selalu melihatmu

      Ada saat kita kebingungan tentang perasaan. Bagaimana mempertahankannya, bagaimana mengatasinya, harus melakukan apa terhadapnya. Hanya seperti itu. Ketika sahabat bertanya tentang masalah seperti itu. Apa yang harus kujawab...
     Aku tak ahli dalam hal seperti itu. Aku cuma seorang gadis acuh pemalu yang sedikit narsis. Akhirnya cuma bisa diam lama, memikirkannya dalam-dalam, membandingkan dengan kisahku, berkomentar membela sahabat, lalu berkata, "bilangmi saja sejujurnya apa yg nurasakan dan pikirkan tentangnya. Mungkin dengan dia tau dia bisa lebih mengerti...". Tapi yang seperti itu tentu saja tidak kuberlakukan dengan diriku.
     Aku hanya senang melihatnya. Cuma dengan perasaanku sendiri.. Aku memang ingin dia tau, cukup dia tau. Tak perlu ada feedback. Tak perlu ada tanggapan. Aku senang seperti ini. Kadang seperti robot, sisanya penuh bahagia dengan pikiranku sendiri. Karena aku adalah abadi dihatinya. Itu janji kita. Tiga tahun lalu, sampai seribu tahun kedepan. Itu adalah janji. Dan masih berlaku. Sekalipun aku menghindar, pergi, kembali lagi, pergi lagi.



Jumat, 05 September 2014

Ibu dan Teman Misteriusnya

Beberapa hari lalu waktu lagi didapur bareng ibu tanya-tanya samaku. Ada teman yang suka sama kamu ya? tanyanya. Hhaa? apaan nanya kayak begitu... yah kujawab saja ada sih beberapa, tapi paling cuma main-main becandaan, jadi ndak ada yang terlalu kupedulikan. Kenapa? tanyaku balik. Hhehee... Ada orang mau dijodohkan samaku lagikah? kasih kenalma saja, sapatau jodoh benaranja... *jarang-jarang ditanya tentang begituan soalnya*

Ternyata, beberapa hari yang lalunya lagi, ibu ketemu sama temannya. Dan yang jadi objek pembicaraan mereka ternyata adalah saya. Kira-kira seperti ini yang mereka bicarakan....
Teman ibu cerita,"ada itu anakta yang keras kepala", "ehh kenapa bisa ditau?", "pokoknya ada itu yang keras kepala", "ohh iya yang perempuan atau laki?", "perempuan, yang lagi kuliah itu..", "hha, iya kenapa sama dia?", "ada temannya yang mau sama dia...", "terus?", "iya... keliatannya sudah lama sukanya, tapi ada yang halangi. mungkin masa lalunya, antara iya atau tidak. makanya dia ragu-ragu..."

>>>Untuk beberapa saat sumpahka terhening-hening banget dengar ceritaannya ibu. Itu teman si ibu paranormalkah? kok bisa tau sampai kesana? kok bisaaa...?!!<<<

Lanjut.... terus dipotong sama icha,, langsung cemooh ka bilang, "ihh... kakak dwi mamo ragu-ragu...? ndak diliatki itu sannak pedena bilang-bilangi dirinya cantik.. -.-", "grrr... beda konteks ki anjo anuu... apa lagi nabilang bu??" tanyaku penasaran. ndak adami katanya ibu. ituji yang nacerita tentangku. ganti topikmi setelahnya itu. yahhh.... okelah. kalau ini bukan kebetulan dia peramal, maka...
Apa saya seterkenal itu? apa cerita tentang saya tersebar kemana-mana? Ahh wanita cantik pasti selalu diikuti dengan berbagai berita. tak apa kalau begitu. hhohohoo.

Untuk kisah ini... If you want to come in or out in my life, the door is open. Just one request; don't stand in front of the door, you're blocking traffic. Adepe semangatlah...!