Senin, 22 November 2021

Sedang Diet Menurunkan Berat Badan dari 71 kilo target 55 kilo

Biasanya beratku berkisar 68-70 kilo blog, jarang lebih. Tapi dua minggu lalu berat badanku sudah mencapai 71 kilo. Panik gak? Paniklah. Akhirnya kuputuskan untuk berdiet. Sebenarnya cenderung karena melihat hasil diet Mamanya Naura sih, Dia itu diet herbalife dalam 2,5 bulan berhasil turun 10kg. Aku ikutan amazing lah berat 75 kg jadi 65 kg,, pasti ampuh nih.

BB ku seminggu yang lalu


Kemudian ku bujuk-bujuk dan pengaruhi Paksu untuk membelikanku paket diet herbalife seperti Mamanya Naura. Yess di acc gais. Dan minggu lalu mamanya naura membawakanku 3 pcs produk herbalife untuk kukonsumsi. Adapun caranya Pagi hari makan shake dan teh, siang makan nasi 3 sendok beserta lauk dan sayur plus teh, malam cukup konsumsi aloe dan teh lagi. Cemilannya bisa telur atau buah. Alhamdulilah seminggu aku turun 2,8 kilo. Kali empat minggu aja berarti bisa dong sebulan turun 10kilo? Mari kita lihat hhehee. Sebenarnya kalau dibilang makan sih aku belum terlalu konsisten, emang gak makan nasi, tapi makanan pengganti sayuran maupun lauk kumakan dalam jumlah banyak sampai puas karena aku gak bisa lapar hiks. Padahal udah diwanti kalau makannya juga jangan banyak-banyak. Perhatikan jumlah asupan kalori.

BB ku Tadi Pagi

Lalu untuk menyokong diet ini aku aktif beraerobik tiap malam sedikitnya 45menit. Percayalah, perpaduan diet dan olahraga adalah hal paling memuaskan yang bisa kamu lakukan ketika berusaha menurunkan BB. Hasilnya gak akan menghianatimu. Tapi pastikan kamu juga komitmen. Bingung olahraganya gimana? Banyak kok aplikasi di playstore yang bisa membantu menurunkan BB. Aku sendiri pakai aplikasi yang namanya "Kebugaran Wanita - Latihan Wanita" aku ikut program latihan seluruh tubuh, mengecilkan lengan, perut rata dan bokong berbentuk. Banyak iklan tapi aplikasinya bagus. 

Semoga saja tuntas sesuai target. Insya Allah ini juga salah satu ikhtiar untuk bisa garis dua. Masa yah dalam 4 hari terakhir aku udah dikunjungi 2 bebi, dan mengunjungi 3 bebi. Tambah satu bumil duh. Gimana gak makin berapi-api.

Bebi Fatih

Baby Khaila

Bebi Kawa


Jumat, 19 November 2021

Bertanya Seadanya Menjawab Sekenanya lalu Hening

Ya ampun hari ini gelap baeud mana sendirian di tempat kerja. Hujan deras sekeras batu, ranting pohon pada jatuh. Jam 3 sore seperti jam 7 malam. Untung saja aku udah pesan gofood buat makan siang. Lambat dikit bisa-bisa makanku jadi tertunda. Heh malah makanan yang dijadikan prioritas.

before
after

*** 

Itu hari jumat kemarin, malamnya aku pergi ke Hartaco karena dipanggil makan sama sepupu yang seumur. Do'i udah beberapa hari di Makassar sama bebinya. Ingin kubungkus dan bawa pulang lucu sekali. Tapi selain bebinya ada hal yang lebih lucu tau gak? Sebenarnya bukan lucu sih, cenderung awkward. Aku asik dengan para akhwat diruang tengah, jadi paksu pun ditemani oleh Om ku, Bapak si sepupu di ruang tamu. Sebut namanya Tetta Jaja. Sejak dulu tuh ya, aku paling segan dengan beliau, orangnya serius dan gak banyak bicara beda dengan bapakku yang humoris dan cerewet. Tau apa yang terjadi saat mereka kutinggalkan? Si Lisa melapor kira-kira kondisinya seperti ini :

Paksu : Bertanya

Tetta Jaja : Menjawab

Hening.

Tetta Jaja : Bertanya

Paksu : Menjawab

Hening.

Gituloh. Pertanyaan dan jawaban sesingkatnya. Jedanya ini yang bikin lucu. Apakah ini karena perbedaan generasi, rasa canggung atau sifat mereka yang sama akupun tak tahu wkwkwk. Padahal paksu itu pembicara aktif kok Bun, panggilan-panggilan telepon dijawab dengan lancar, briefing-briefing perihal usaha dan kerjaan juga sering, apalagi kalau dengan sesama kampungnya ngobrolnya bisa lebih banyak dibanding ngobrol denganku. Tapi yah aku juga sebenarnya tahu betul kondisi seperti itu. Saat berkunjung ke Keluarga Paksu akupun demikian, bertanya seadanya, menjawab sekenanya. Bukan cuma kami yang seperti itu, kan?

Senin, 15 November 2021

Weekend ke Lego Lego Makassar Centre Point of Indonesia ada Masjid 99 Kubah

Weekend kemarin aku jalan-jalan sama Paksu dan Mertuaku. Kita ke Lego-lego yang ada di Center Point of Indonesia (CPI). Ini pertama kali aku kesana. Dulu pernah, pakai sampo lain, tapi ketombenya datang lagi datang lagi eh salah deng. Dulu pernah, mau masuk tapi kemalaman, mana jalan masuk di palang. Kiranya udah tutup kan... Tapi ternyata kemarin sampai isya juga masih banyak orang...

Jujur aku tuh kira Center Point of Indonesia ini gak sembarang orang yang bisa masuk. Ternyata bebas kok... sampai batas tertentu sih. Dan disini aku liat dari dekat kemegahan Masjid 99 Kubah yang digadang-gadangkan sebagai icon terbaru Kota Makassar itu. Cantik sekali hanya belum bisa digunakan. Dengar-dengar pembangunannya belum rampung. Semoga segera selesai aja.

Mesjid 99 kubah CPI Makassar

Doi (i)

Doi (ii)

Kita makan di foodcourt nya dan Isya pulang. Paksu mau ke Pasar Rewa karena ada  bazar disana, tapi aku mau langsung pulang. Hari itu aku habis lembur disuruh ngantor jadi agak capek. 

Ceklok berakhir disengat lebah

Keesokan harinya akupun diajar menyetir sama Paksu di jalur masuk Lapangan Golf Padivalley. Doi juga sekalian jogging ceritanya. Alhamdulilah sih sejak Paksu pakai sedan aku udah diajar sedikit-sedikit nyetir mobil. Jadi tadi diajarinnya gak terlalu gimana gitu. Tinggal membiasakan diri aja. Oke blog, see younext post ya. Besok kerja.

Rabu, 10 November 2021

Bagaimana Aku Mengatur Keuangan untuk Budget Biaya Rumah Tangga

Kemarin di beranda facebookku ada dua postingan yang (katanya viral) menyinggung tentang alokasi budget rumah tangga dengan penghasilan pas-pasan di masa pandemi. Aku jadi tertarik untuk ikut membuat postingan budget rumah tanggaku. 

Setahun lebih aku menikah itu aku gak terlalu perhatiin biaya dan pengeluaran rumah tangga karena aku gak buat catatan. Awal nikah sih aku coba buat catatan keuangan rumah tangga, tapi waktu itu gak mudah karena keuangan dipegang masing-masing. Aku pegang gajiku, paksu atur keuangannya sendiri. Dulu doi itu gak ngasih jatah bulanan gais, pas mau belanja baru dikasih. Itu pas-pasan pula kadang aku tambah atau pakai uangku sendiri. Inilah alasannya para wanita kenapa kalian perlu punya penghasilan sendiri. Selain untuk kebutuhan pribadi juga bisa membantu keuangan rumah tangga maupun menutupi kekurangan biaya rumah tangga. Tapi selama ini sih yang wajib keluarkan biaya rumah tangga itu Paksu. Aku cuma mengurus pengeluaranku sendiri.

Langsung saja, ini adalah Rencana alokasi keuanganku per November 2021

Rencana alokasi budget november

Ini sebenarnya blueprint rencana pengeluaran tetap karena penghasilanku juga tetap tiap bulan. Kalau ada tambahan pemasukan maupun pengeluaran aku menyesuaikan saja. 

Pemasukan utamaku itu berasal dari gaji pekerjaan admin di sebuah perusahaan pengembang perumahan. Pekerjaannya tidak berat dan cuma lima hari kerja. Dari segi kenyamanan ini memang pekerjaan yang kuidamkan. Tapi dari segi penghasilan masih jauh. Tapi syukur bangetlah ini, diluar sana banyak orang yang masih mencari-cari kerjaan nah aku sendiri udah gak pusing nganggur. Disamping gaji pokok aku dapat biaya konsumsi serta fasilitas bpjs.

Untuk pengeluaran ada :

  1. Zakat penghasilan, biasanya aku bagi ke orang luar. Aku keluarin zakat karena waktu kuliah dulu ada dosen yang pernah wanti-wanti untuk selalu mengeluarkan zakat atas penghasilan atau pendapatan yang kita terima (maksudnya sih beasiswa wkwk). Tapi menurut yang kubaca, zakat penghasilan wajib dikeluarkan jika telah mencapai batas nisab. Untuk zakat penghasilan bulanan, batas nizabnya itu 653kg beras, kalau dirupiahkan sekitar 6,53juta bersih diluar kewajiban dan hutang. Gajiku yang setengahnya aja gak sampai, tapi gas ajalah, karena aku niatnya harta itu bukan cuma milikku, ada hak orang lain disana.
  2. Kewajiban. Aku punya dua kewajiban sih, angsuran motor dan arisan. Semuanya baru selesai tahun depan.
  3. Tabungan. Rencana mau komitmen menabung lagi. Dulu-dulu komitmennya kurang. Soalnya dihandel sama Paksu yang aku gak tau dimana rimbanya tabungan itu. Belakangan baru tau kalau tabungan sudah menjadi kopi. Kali ini gak akan lagi kuberikan celah Ferguso!
  4. Sedekah. Biasanya kukeluarkan untuk orang yang kukenal cenderung keluargaku sih wkwkwk. Bapak sudah tua, aku anak tertua, adek-adek masih sekolah. Rasanya ikut bertanggung jawab untuk membantu keluarga dirumah. Sedekah ini mirip iuran wajib bulanan ya Bun ^.^
  5. Kebutuhan. Gak bisa ditunda dan ditahan. Data bulanan dan biaya bensin.
  6. Hiburan adalah pengeluaran untuk kesenanganku. Biasanya sih pengeluaran untuk pesan makanan online,belanja online.
  7. Biaya tak terduga adalah biaya-biaya yang kadang kukeluarkan tanpa rencana. Misalnya uang belanja dari paksu kurang, yah aku pakai ini untuk menutupi. Biaya admin (5) rekening 100ribu juga masuk disini ajalah.

Itu semua cuma rencana alokasi budget bulan ini yah. Kalau realitanya sih gini, tadaa...

Realita alokasi budget
 

Alhamdulilah ada tambahan rejeki. Dapat nafkah dari suami dan sedekah dari Haji Lili. Jadi nafkah dari Paksu ini hasil dari isi materi pada kegiatan di Pare-Pare. Aku tabung lagi deh sebagian. Haji Lili sendiri sih orang tua yang sering ke kantor karena ada urusan dengan bos. Kadang juga ada pemasukan tambahan dari onlineshop, tapi emang bulan ini belum ada pesanan aja.

Ada beberapa perubahan dipengeluaranku, zakatnya bertambah dan angsuran motornya jadi 2x lipat wkwk. Baru ingat kalau bulan lalu gak bayar karena rencana budget angsuran motor teralokasikan untuk bayar hape yang kugunakan sekarang (ahem, hapenya baru). Terus tabungannya juga bertambah 250rb dari rencana sebelumnya. Empat pengeluaran lain masih status on going. Bakalan bertambah terus pastinya. Semoga cukup-cukup aja ya.

Diluar catatan ini ada biaya pengeluaran lain yang wajib tapi kuanggap tanggung jawab Paksu. Apakah ituu??

  • Listrik 
  • Indiehome
  • Belanja bulanan +-600.000
  • Belanja mingguan (x4) +-600.000
  • Belanja Ikan Pelelangan (x2) +-400.000 
  • Biaya Refreshing +-400.000

Gak ada nominal pengeluarannya berarti masuk di alokasi pengeluaran perusahaan. Enaknya tinggal ditempat usaha gini deh. Bisa nebeng fasilitas wkwk. Menurutku sendiri, pengeluaran masih begitu besar, mungkin bisa lebih hemat lagi tapi harapannya sih semoga pemasukan yang jadi lebih besar. 

Tapi tau gak, sebenarnya ada formula mengelola keuangan yang bagus untuk diterapkan. Formulanya adalah 40-30-20-10. Gunakan penghasilanmu 40% untuk kebutuhan, 30% untuk kewajiban, 20% saving dan 10% berbuat kebaikan. Selamat mencoba^_^

Selasa, 09 November 2021

Novemberwish

Sekarang weekend pertama di November 2021. Aku bersih-bersih rumah, rebahan, main hape, bersih-bersih, rebahan, main hape gitu aja terus. Paksu dengan segala aktivitasnya packing kopi, kirim kopi, kedatangan auditor penyelia halal, latihan mengisi materi, istirahat. Aku ditawari untuk jalan-jalan ke Taeng sih, tapi terdengar seperti basa-basi karena tau dia sibuk mempersiapkan besok dan lusa. Yah do'i mau keluar kota lagi gais. Setiap bulan keluar kota itu sudah hampir wajib.

***

Akhir oktober sampai awal november itu yah perasaanku kayak "ada sesuatu yang terlupakan", tapi apakah itu kurasa aku hanya akan melewatkannya karena aku gak sepenasaran itu. Ngantuk banget blog, semalam aku gak bisa tidur, hampir jam 6 pagi baru tidur. Tidur dua jam, pas bangun langsung cuci muka pakai baju ngantor. Praktis banget hidup jarak rumah ke tempat kerja cuma 3 menit. Mungkin kalau tempat kerja atau tempat tinggalku berganti, kondisi senyaman ini gak lagi kutemui wkwkwk.

Ohiya kamis akhir bulan kemarin aku ditemani paksu berobat ke dokter kandungan. Kata dokternya gak ada masalah dengan rahim, hanya sel telurnya yang kecil-kecil. Aku dan suami diberi resep obat untuk promil dan dianjurkan melakukan hidrotubasi untuk memeriksa ada sumbatan atau tidak disaluran tuba. Katanya hal ini juga bisa jadi penyebab pcos yang kualami. Kita udah buat janji periksa minggu lalu tapi tertunda karena masing-masing cukup sibuk. Insya Allah minggu ini kalau gak ada halangan. Bismillah, garis 2 tahun ini, Amiin yra.

gelas cantik ^^
Selanjutnya kita jalan-jalan ke toko perlengkan rumah tangga di Jl. Sultan Hasanuddin, namanya Toko HOKI (Home Kitchen) di google map. Dia beli beberapa barang untuk stand di Pasar Rewa. Aku juga liat-liat sekalian pilihin botol air besar supaya dia rajin minum. Kalau ada di toko rumah tangga itu rasanya gak afdol kalau gak jelahi semua barang disana. Setengah jam aku mutar-mutar di toko pegang-pegang barang disana pengen tau bahannya aja wkwkwk.

Oh iya kalau minggu ini doi sibuk banget, minggu lalu juga gak kalah sibuknya, dia ikut pelantikan HIPMI Makassar seharian di Hotel Claro. Aku sampai membonceng mertuaku naik motor ke Pasar Rewa Gowa karena kita janjian ketemu disana. Tapi ternyata kegiatannya selesai pukul 1 dinihari. Untung saja jam 10malam aku sudah pulang. 

Pasar Rewa

Pelantikan Hipmi Makassar 2021
 
Semoga saja kita bisa punya lebih banyak waktu bersama setelah ini. Karena aku merasa sendirian terus... Gak diperhatikan lagi, gak ada pujian, gak ada bunga, gak ada coklat.

Rabu, 27 Oktober 2021

Berkunjung Ke Possi Tanah Kecamatan Kajang Bulukumba

Halo blog apa kabar? Baik dong. Aku melalui banyak hal dua bulan terakhir tapi aku udah lupa-lupa ingat. Yang paling berkesan baru-baru ini adalah hampa yang kurasakan. Sekarangpun hampa, tapi berkat background musik yang terdengar aku jadi sedikit bersemangat. 

Baru-baru ini kalau gak salah dua minggu lalu aku ke Sinjai. Terakhir kesana itu hampir dua bulan lalu. Beda dengan suamiku yang lumayan intens bolak balik kesana 2-3x sebulan. Jadi jarang kami menghabiskan waktu sama-sama saat weekend, sekalinya sama-sama ya balik lagi masalahnya, kita gak berdua aja, tepatnya bertiga, berempat dan seterusnya. Padahal aku mendamba banget kita bisa kencan berdua saja. Stayvacation, shopping, jalan, nonton atau dinner yang penting berdua aja. Tapi dia terlalu baik dan tidak mengharapkan hal yang sama denganku. Aku si melankolis yang sangat suka dengan love story ini harus bertahan dengan ketidakpekaannya. Aku kehilangan kata-kata. 

 
OTEWEE Sinjai

Jadi balik lagi ke cerita Sinjai baru-baru ini. Kita dapat undangan dari keluarga di Kajang Bulukumba. Yyyyee bertambah dong referensi tempat baruku. Sebenarnya keluarga Sinjai juga baru pertama sih ke Kajang, mereka adalah keluarga dari orang-orang tua terdahulu. Baru saling touch up karena keterbatasan akses dan sarana komunikasi. Tapi syukurlah kita bisa saling tahu kembali darisini. Yang mengundang kami katanya mantan kepala desa beberapa periode Pak Kamaluddin, S.Pd, M.Si. dan yang nikah ini anaknya. Kurang tau sih desa mana yang pernah beliau tangani. Tapi lokasi pesta undangannya Dusun Tabbuakang Desa Mattoanging Kajang.

Pengantinnya belom ada, aku aja yang stand by duluuu

Bulukumba selain ke tempat pesta, aku sempat jalan-jalan dikit. Yang pertama itu kunjungan ke makam leluhur aku gak ikut takut tempatnya jauh dan perutku lagi mules. Terus selanjutnya kita diajak jalan ke tempat yang di buat cagar budaya, namanya Possi Tanah. Tour guidenya pakai bahasa campuran bugis, aku gak ngerti. Penjelasan mertuaku sih itu pusat bumi, katanya dibalik batu itu ada lubang/terowongan dimana kita bisa lihat tembus ke lautan. Lah emang gitu? Ini benaran atau aku lagi dibercandain? Posisinya ada ditebing dan lumayan jauh dari jalan poros. Untung mobil masih bisa masuk. Jadi kita jalan kakinya gak terlalu jauh. Sepanjang jalan begitu indah karena di sisi kiri aku bisa liat bentangan lautan dan dataran secara bersamaan. Dijalan yang kita lalui juga ada semacam makam dengan batu-batunya yang gede. Aura purbakala terasa gais. Kata bapak pemandu itu makam-makam yang emang udah lama banget 400 tahun sebelum masehi! Wihh. Btw dokumentasi fotonya dikit soalnya aku terlalu takjub.

That beautiful view

Menjelaskan dan mendengar informasi tentang Possi Tanah

Mertuaku bilang tempat yang kita datangi itu tempat sakral gak sembarang orang bisa kesana, cuma yang berkepentingan dan saat ada keperluan saja. Itupun kadang ada syarat tertentunya misal pakai baju hitam dll. Tapi kita udah izin kok dan kebetulan yang antar juga tetua daerah sana.

Pulang dari Bulukumba aku langsung searching di google mencari tempat yang baru ku kunjungi itu. Nama Desanya sih benar Possi Tanah, dan itu adalah komplek makam tua, tapi peruntukannya untuk upacara adat pelantikan raja. Gak ada dibahas tentang terowongan yang bisa lihat tembus ke lautan dll. Emang aku salah tangkap aja kali yah. Pokoknya hari itu seru. Sampai jumpa post selanjutnya.

Minggu, 29 Agustus 2021

Drama Masakan Rumah dan Luar Rumah

Weekend adalah hari favoritku karena libur hhehe. Btw kemarin aku ikut vaksin pertama yang di adakan HMPI Korwil Gowa rencananya di Klinik Utama Andi Baso Erang depan codel tapi pindah ke Gedung PPG Pesantren Madani Paopao. Karena datang cepat jadi selesainya juga cepat. Screening aman cuma pengecekan tensi darah sedikit tinggi 140. Ditanya usia, aku jawab 27, kata dokternya masih muda, tapi tensinya tinggi,  mungkin pengaruh cemas karena mau vaksin. Padahal aku gak ngerasain apapun gituloh, panik cemas atau takut vaksin nggak tuh. Kawatir dibikin lama jadi aku iya-iya aja.

Akhirnya ikut vaksin pertama

Ditemani Lisa, hari itu vaksinasiku selesai gak sampai jam sepuluh pagi. Soalnya mendengar cerita serta mengingat pengalaman rencana vaksin dulu di Citra Garden yang mana antriannya tidak main-main (akhirnya gagal vaksin), aku mempersiapkan diri untuk datang lebih awal, bahkan mendahului panita. Kalau gak salah sebelum jam 8 pagi. Setelah vaksin cus beli air kelapa. Ini informasi dari jalanan gak tau teori darimana katanya habis vaksin minum air kelapa. Oia aku vaksin ngajak rekan kerja, Pak Masnun dan Istrinya, Tapi karena antrian kita jauhan jadi langsung pisah. Pak Suami gak bisa ikut karena seperti biasa beliau ada agenda di kampung halamannya. Sekalian antar pulang Mertuaku dan Om Toro. Padahal dia yang kasih info vaksin berhubung ketupat adalah temannya, tapi malah dia yang gak bisa ikut. Sudahlah.

~

Sesuai judul, aku mau cerita tentang drama rumah tangga yang mana subjeknya adalah masakan rumah. Semenjak menikah, aku jadi merasa bertanggung jawab atas makanan hangat dan pakaian bersih keluargaku. Saat makanan yang kumasak dimakan, dan baju-baju bersih tersedia untuk dikenakan suamiku, aku sudah bahagia sekali. Yang kulakukan tidak sia-sia, pikirku. Tiap hari sebelum berangkat kantor aku akan memasak sarapan untuknya sekaligus makan siang. Tepat setelah masak aku akan sarapan sendiri karena Pak Suami biasanya ngemil duluan atau sudah sibuk kerja, nanti juga sarapan. Habis sarapan aku langsung siap-siap ngantor. Pulang kantor aku pasti masak lagi menyiapkan makanan hangat buatnya.

Nahh, beberapa waktu ini ternyata aku selalu mendapati makanan yang kumasak cuma berkurang sedikit, terkadang malah tidak disentuh selain olehku. Aku cuma bisa membuang sisa makanan-makanan itu dengan hati yang sakit (aku masak banyak karena kami ada 3-4 orang dan tiap keluar mereka seringnya sama-sama). Tanya suami, katanya dia makan diluar karena terlanjur jalan. Ini sering terjadi ya, jadi aku sempat komplain kalau dia lebih suka makan diluar aku gak papa, malah bagus gak usah capek dan repot tiap hari. Kita makan diluar atau pesan makanan saja tiap hari! Dia nokomen. Mungkin hati kecilnya setuju.

Kerjaan 20 ton

"Mungkin selesainya gak sampai malam," (tapi pulang tengah malam)

Kalau aku sudah marah seperti itu, dia akan diam, kadang meluk, kadang juga tiba-tiba kasih uang belanja. Aneh. Jadi aku bilang ke dia, "Kalau ada agendata' diluar dan ndak bisa makan di rumah, kasihtauka' supaya masakka' secukupnya saja.". Yah jawabannya sih kadang agendanya tidak tentu. Bisa jadi dia bilang pulang siang, ternyata sampai malam. Pengusaha mah gitu. Namun setelah kejadian-kejadian ini, do'i berusaha mengerti dan mengabari jika ada rencana atau kemungkinan makan diluar.

Untuk informasi aja makanan yang dibeli memang kadang lebih enak dari masakan rumah, tapi kita gak tau ada campuran apa didalamnya. Bisa saja makanan-makanan itu diberi bahan pengawet yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Soalnya baru-baru ini aku pernah curi dengar dari seorang penjual bakso, dia pakai obat (gak tau namanya, sebut aja pengawet) supaya kuah baksonya tidak mudah kecut/basi untuk waktu yang lama. Beda dengan masakan rumah yang sudah teruji kemanannya meskipun cepat basi. Apalagi aku baru-baru ini dapat ilmu tentang makanan sehat dari Istrinya Pak Masnun yang bilang sebaiknya makanan berminyak dikurangi. Tiap kali masak sebisa mungkin gak usah pakai minyak-minyakan, sekali dua kali aja seminggu. Terus bumbu penyedap gak perlu pakai msg, cukup garam dan gula. 

Aku akan terapkan resep ini di keluargaku dan menjadi keluarga yang sehat ya Blog. Okey sampai jumpa besok-besok.

Jumat, 27 Agustus 2021

Pesan dan Kesan dari sebuah Pergibahan

Gak di lingkungan tetangga, gak di lingkungan kerja, bergibah itu selalu jadi hal paling menarik untuk diperbincangkan. Demi apa, Selasa lalu aku berangkat kerja pukul 9.30 dan rekan kerja sudah nunggu di depan kantor. Memang sih sebelum berangkat kami udah saling WA dengan sedikit serius. Eh sampai di kantor, WA itu berlanjut menjadi lisan. Akupun mendengarkan segala unek-unek rekan kerja ini selama sejam lebih. Bisakah kau bayangkan bagaimana perasaanku Blog? Aku bahkan belum meminum kopi yang belum kubuat dan aku harus mendengarkan semua itu. Oh my. Ya walaupun aku sedikit-sedikit menanggapi sih.

Gambar yang tidak sesuai dengan isi postingan

Keesokan harinya pun tak jauh berbeda, kali ini subjeknya bertambah. Dan tentu saja, orang-orang yang tidak menyukai orang yang sama saat berkumpul akan dengan mudah menentukan objek pergibahan. Tidak ada habisnya blog. Jujur aku tipe yang mudah sekali melupakan hal-hal karena aku merasa jika terlalu banyak ingatan (buruk) yang kusimpan maka akan mempengaruhi moodku. Dan berkat orang orang yang berkumpul hari itu aku jadi teringat kembali dengan kenangan buruk yang pernah kulalui. Pergibahan menjadi semakin berapi-api. Chilling. Astagfirullahaladzim.

Aku gak akan menceritakan isi pergibahan itu tapi aku mau cerita tentang pesan dan kesan yang kudapat dari kejadian ini.

1. Selalu mencari kebenaran informasi dari berbagai sisi. Karena setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda terhadap suatu hal. Meskipun cara penyampaiannya sama, bisa jadi pemahamannya berbeda sehingga terjadi konflik.

2. Simpan aibmu untuk diri sendiri. Sedekat apapun kamu dengan seseorang, jika telah diceritakan atau tampakkan ke orang lain, percayalah hal ini akan menjadi rahasia umum dan bahan pergibahan yang sangat berkesan.

3. Lebih baik diam. Ketika seseorang yang menyimpan amarah membicarakan hal buruk tentang orang yang membuatnya marah, tak usah berusaha membela pihak lain, cukup diam dan dengarkan (kalau perlu tambahkan sedikit bensin wkwk). Karena bagaimanapun kamu membela, orang yang marah ini tak akan mendengar, peduli, lebih-lebih percaya.

4. Terakhir,, aku akan menjadikan hal ini sebagai motto hidup, lupakan kebaikan yang pernah kamu lakukan pada orang lain dan selalu ingat kebaikan orang lain padamu. Sepertinya selain karena ketaksepahaman serta ketidakcocokan, hal yang membuat seseorang bisa menyimpan amarah adalah karena mengingat-ingat kebaikan kita kepada orang lain dan mengingat-ingat kejahatan orang lain kepada kita. Kenapa juga mesti diingat, kita baik ke orang gak usah pamrih, kalau pada akhirnya kita bermasalah dengan orang lain introspeksi diri mungkin saja kita melakukan hal yang salah. 

5. Lalu perhatikan cara seseorang bicara tentang orang lain kepadamu, seperti itu juga cara mereka membicarakan tentangmu pada orang lain. Oh hubungan-hubungan toxic ini :v

Jadi sekian postingan kali ini, sampai jumpa besok.

Rabu, 25 Agustus 2021

Sakit di Bulan Agustus

Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." -Pramoedya Ananta Toer-

Dulu aku suka menulis dan suka orang yang menulis. Yah walaupun yang kutulis cuma diary sih. Namun sepertinya seiring waktu orang berubah. Aku juga berubah. Sekarang orang yang kusuka sama sekali gak nulis tuh. Mungkin itu sebabnya dia susah dibaca. Tapi aku suka. Jadi biar aku saja yang menulis untuknya. Hhehee.

Sebenarnya dua paragraf di atas adalah draft yang kutulis sejak bulan lalu. Hanya saja aku terlanjur malas untuk melanjutkannya waktu itu. Hari ini aku akan cerita secara random hal-hal yang kualami dan kurasakan baru-baru ini.

Jadi gini loh... Indonesia itu darurat PPKM. Sampai awal agustus kemarin Kabupaten Gowa baru saja mengakhiri PPKM Mikro Level 3. Apakah hanya sampai itu? Nggak pemirsahh! PPKM dilanjut lagi sampai 9 Agustus 2021. Kemudian dilanjut lagi hingga 23 Agustus. Usaha warkop jadi mandek. Kasihan kami UMKM yang mencari nafkah sudah konsumen terbatas, waktu usahapun harus dibatasi sedemikian rupa... Semoga semuanya lekas membaik. Amin YRA. 

Setelah idul adha tahun lalu tanganku pernah sakit, gejalanya kesemutan dan kram, tidak bisa melakukan aktifitas yang seperti memegang pisau, menggenggam, menyetir kendaraan dan sejenisnya. Seolah otot dipergelangan tanganku tertarik hingga rasanya begitu menyeri jika aku mencoba menggenggam. Menerka-nerka hingga mengikuti saran dari orang-orang sudah kulakukan. Apakah aku keseleo, terkena gejala rematik, asam urat, atau gimana. Ternyata penyakit ini hilang begitu saja setelah dua bulan. Hampir setahun kemudian, Bulan tujuh kemarin penyakit ini kambuh. Dua bulan aku tersiksa. Sakit rasanya. Aku sampai beli penyangga tangan yang ada besinya. Pengen berobat tapi gak pernah jadi. Aku cuma mengkonsumsi pereda nyeri seperti ibuprofen dan memijat2 pergelangan tangan pakai balsem. Kita terlalu sibuk dan penyakit ini seolah sepele.  

Masih dengan sakit tangan ini, 9 Agustus kemarin di tempat kerja aku tiba-tiba sakit, badanku menggigil dan demam, semua bagian tubuhku nyeri. Indra penciumanku hilang dan perasaku pahit gak ada yang enak. Pengen berobat tapi takut di kira covid dan kenapa2 di RS. Akhirnya aku isoman seminggu di rumah. Tiga hari aku demam. Aku tidur yang banyak, konsumsi obat penurun demam, pereda nyeri, vitamin dan buah-buahan. Udah mau sembuh, lah gantian my husband lagi yang demam. Doi mah parah sampai 2 minggu belum fit. Bahkan semalam aku sempatnya temani dia ke tempat refleksi maunya di pijat tapi karena waktu yang mepet cuma bisa di kop aja. Tadi pagi doi bilang udah lumayan insya Allah udah sembuh. Amiin. Berita bagusnya, sakit tanganku juga hilang. Akhirnya aku bisa beraktifitas dengan santai lagi gak tegang seperti 2 bulan terakhir yyeyye.

pasca sakit bb sampe turun 4 kilo

Ohiya akhir bulan tujuh, mertua dan saudara mertuaku jalan-jalan ke Makassar. Kita sekalian ke Malakaji menghadiri acara nikahan anak Tuan Tanah Ruko tempatku tinggal sama suami. Nama saudara mertuaku Om Toro, dia tinggal di Palu tapi ke Sulsel untuk lebaran dan menikmati waktunya selama di Sinjai dan Makassar.

Tetta Angka, Doi, Dwi

Om Toro dan tetangga ruko Ibu Ramlah

Jadi sekarang 5 hari menjelang september 2021. Ya Allah waktu berlalu secepat itu. Aku sudah menikah setahun lebih wkwkwk. Pengen punya bebi :' ya Allah Robbi hablii milladunka dzurriyyatan thoyyibatan innaka samii'ud du'aa. Karena kondisi kami yang kurang sehat akhir-akhir ini ditambah kesibukan yang tak jelas, usaha-usaha tak pernah ada hasilnya. Kusebut dengan kesibukan yang tak jelas karena kita tak bisa menghabiskan waktu berkualitas bersama. Serumahpun aku jarang melihatnya. Sekamarpun kita jarang bertatapan. Aku akan sibuk dengan ponselku diapun demikian. Kadang rasanya pengen nangis karena bagaimanapun semua yang kubutuhkan adalah perhatian dan sentuhan. Eh tambah satu lagi, uang. Wkwkwk. Tapi pokoknya gitu deh, kita jarang banget menghabiskan waktu berdua, seringnya sendiri, bertiga, berempat, berlima dan seterusnya.

 

Rabu, 26 Mei 2021

Akhirnya Aku mendapat 5 Hari Kerja

Bekerja 6 hari selama seminggu adalah resiko dari karyawan perusahaan swasta. Itu yang kualami 3 tahun terakhir. Bahkan saat covid sedang kencangnya, pemerintah menganjurkan WFH, aku tetap masuk kantor bekerja seperti biasa. Hingga kemarin bos besar kami menyampaikan pemberlakuan 5 hari kerja. Betapa senangnya hatiku ini blog. Aku jadi punya waktu lebih luang saat weekend. Waktu untuk keluarga pun lebih banyak, apalagi Paksu kerjanya bolak balik ke Sinjai, sebulan paling sedikit 2x. Bisa ikutan dan sering belajar bahasa bugis dong~ wkwkwkk.

Ada dua hal yang sangat ingin kulakukan sejak pemberlakuan 5 hari kerja ini. Pertama menjadikan warkop sebagai lokasi perkumpulan marketing dan user saat weekend, Kedua mendatangi lokasi perumahan setiap weekend. Karena aku punya rumah disana yang belum di apa-apakan gitu. Pengen dibenahi namun waktu sangat terbatas. Aku dan suami sangat sibuk pas ketemu hari yang luang pasti ada-ada aja agendanya. Hari ini misalnya, aku libur karena tanggal merah tapi paksu malah ke Sinjai. Aku gak bisa ikut karena besok harus kerja, sementara di Sinjai itu paling sedikit menghabiskan dua hari.

Jadi hari libur ini karena cuma sendiri kuputuskan melakukan pekerjaan yang ringan saja, apakah itu~

  1. Membersihkan Rumah
  2. Mencuci Baju
  3. Membereskan file dan folder di laptop
  4. Membersihkan foto di penyimpanan HP
  5. Ke warkop mencari inspirasi dan memikirkan menu baru

Ok, sampai jumpa nanti lagi Blog.

Jumat, 07 Mei 2021

2021 Akhirnya Jalan ke Tana Toraja dan Malakaji

Karena kondisiku sangat stabil (bahagia) akhir-akhir ini tambah suka capek, aku jadi gak sempat nulis di blog hhehee. Tapi iniloh kusempatin deh. Sekarang akhir Ramadan, aku berbuka puasa dan sahur bersama Do'i di rumah. Hhahahaa, padahal kalau mengingat masa lalu, kita cuma bisa ngabuburit buka puasa bareng diluar.

Syahdan, Fahti, Tante Nanda yang cantik :*

Sampai hari ini puasaku berjalan lancar, dan aku males nulis gak tau mau cerita apalagi. Aku bahagia udah cukup kan? ohh ada dong.... Kumau cerita tentang perjalanan ke Tana Toraja akhir bulan 3 kemarin dan perjalanan ke Malakaji awal bulan 4. Itu refreshing banget untuk hidupku yang monoton.

Jadi ceritanya Paksu udah wanti dua minggu sebelumnya pengen ngajak ke Tator bareng temannya yang orang sana. Dan jadilah, kita berangkat benaran. Hari pertama kita nginap di rumah temannya, yang lokasinya 10 menit jalan kaki dari Pasar Sentral Makale. Strategis banget bukan? Dari rumah itu aku bisa lihat jejeran rumah lain dibelakangnya yang bersusun cantik seperti rumah-rumah di Rio de Jeneiro. Dan akupun baru tahu kalau ternyata Toraja itu dingin karena emang tempatnya di gunung. Setelah beristirahat kita lanjut dengan agenda ke kebun kopi dan bakar-bakar ikan yang berada di Pango-Pango. Kirain mau ke semacam rumah-rumah kampung di tengah kebun kopi, ternyata gak begitu. Kita ke Agrowisata Pango-Pango. Disinilah kebunnya dia. Jadi ternyata dia itu tuan tanah dari wisata Pango-pango wkwkwkk.

Meskipun tanah miliknya dan keluarga, namun Agrowisata Pango-pango ini dibangun melalui kerjasama Dinas Pariwisata. Pengunjungnya lumayan ramai. Sebagai pertimbangan, jalan menuju pariwisata Pango-Pango itu sangat menanjak, pastikan kendaraan yang akan digunakan kesana mampu menghadapi tanjakan-tanjakan tinggi ya. Disini kita bisa menemukan baruga, jembatan gantung, spot foto, toilet umum dan banyak lagi. Kita nginap semalam dibaruga berlapiskan terpal yang disiapkan dari rumah untuk menghalau cuaca dingin. Disana juga disewakan tenda kalau kita mau. Aku gak bisa cerita banyak karena saat itu aku jatuh drop karena cuaca yang sangat dingin.

Paksu di jalan mendaki pulang habis liat kebun kopi Pango-pango

Selanjutnya ada perjalanan ke Malakaji Kota. Dua minggu sehabis dari Toraja, aku diajak jalan-jalan lagi sama Paksu. Bersilaturahmi ke tempat H. Harim, H. Harim adalah pemilik Ruko yang kutinggali saat ini, beliau juga pengusaha kopi. Sudah lama sekali Paksu berniat mengunjungi kampung halaman Tuan Tanah tersebut. Baru deh kesampaian bulan ini. Aku beberapa kali pernah ke Malakaji kampungnya Dolping, tapi ternyata letaknya berjauhan dengan yang kita tuju. Perbedaan jaraknya sekitar 1 jam antara Ulujangang - Cikoro. Aku kesana bareng Paksu dan Mertuaku yang sempat main ke Makassar beberapa hari.

Di tempat Haji Harim kita dihidangkan masakan ayam dan labu, spesifik bukan? walaupun jenis masakannya variatif tapi bahannya ya itu dua aja. Agenda kita waktu itu ada syukuran bersama Santri di Pondok Pesantren Wisata Al Jami, dilanjutkan jalan ke Pos Pendakian Gunung Lompobattang, dan terakhir ke Wisata Lambiria. Pulang-pulang dapat 2 karung labu siam, bawang merah dan tomat Alhamdulilah wkwkwkwkk.

Paksu and me di taman Pondok Pesantren Wisata Aljami Malakaji

Dari Malakaji aku lanjut ke Sinjai lewat Bantaeng anterin Mertua pulang. Sampainya pukul 10 malam, pengen langsung lanjut Makassar karena hari kerja tapi Paksu gak kuat bawa kendaraan. Akupun izin tutup kantor dan kita nginap semalam di Sinjai sekaligus sahur pertama. Habis sahur aku pulang ke Makassar dan lanjut ngantor. Pulang kantorpun langsung berjibaku dengan dapur masak untuk buka puasa. Dan hari berlanjut seperti biasa. Daannn.... 3 minggu kemudian aku ke Sinjai lagi karena Paksu dan saudaranya mengadakan acara buka puasa bersama. Acaranya sukses besar menurut aku. Yang datang banyak banget satu kampung. Musafir yang sedang dalam perjalanan pun singgah buka puasa bersama.

Undangan buka puasa bersama 2021 M


Sabtu, 13 Februari 2021

Pengalaman Membuka Warung Kopi

Kata siapa membuka usaha warkop atau kafe itu mahal? Itu benar emang banyak biayanya kok! Sekalipun peruntukan warkop yang sederhana pasti biayanya gak kurang dari 5 juta. Baru-baru ini aku sama suami buka warkop di Gowa. Sini aku bisikkan berapa biaya memulai usaha warkop sederhana~

  • Sewa Tempat (ruko), tempat kami ini ruko satu lantai dan interiornya udah lumayan bagus memang rencana buat kafe/rumah makan. Sudah ada lampu-lampu gantung, wastafel kitchenset, meja dan kursipun sudah tersedia 7 pasang. Inimah kalau biaya sewa 1,5jt udah paling murah perbulan.
  • Dekor Tempat, Cat ulang, perbaikan lampu jalan dan jembatan. Ini makan biaya sekitar = 1juta.
  • Tambahan Dekorasi, kita tambahkan kursi meja ( 6 juta ), meja lipat (350rb), dua set meja warkop biasa (1 juta), meja bartender bekas ( 750rb), kipas dinding ( 800rb), tanaman (750rb), etalase (1,8) = 11,45juta
  • Perlengkapan, Kulkas (2,2 jt), speaker/salon (1,2jt), lampu 10 biji (400rb), kompor selang gas (750rb), stop kontak (180rb), panci wajan sodet (1jt), teko kopi (500rb), V60 (360rb), vietnam drip (400rb), saringan (210rb), teko angsa (250rb), teko biasa (200rb), mokapot (200rb), piring gelas mangkok asbak tempat gula tempat bubuk minuman tempat kue tempat tisu (2jt) mesin giling kopi (5jt) spanduk (300rb) = 15,35juta
  • Modal habis = bahan-bahan 3jt
  • Total 1,5+1+11,45+15,35+3= 32,3juta

Minimal kamu harus siapkan dana segitu buat buka usaha warkop. Banyak kan? ini udah bangunan yang siap. Gimana kalau bangunannya mau di dekorasi lagi waduh bisa lebih ongkos lagi. Tapi ini bukan biaya sebenarnya yang aku keluarin kok. Kalau dihitung-hitung kita keluar biaya 14,6 juta. 10,3juta buat peralatan/aktiva tetap dan 4,3 juta biaya habis/aktiva lancar. Selebihnya itu emang udah aset suami dari usaha terdahulu dan barang dapet minjam dari investor wkwkwkk. Tapi biaya ini masih terus berlanjut loh.

Terus kalau udah buka warkop kerjaan kita gak selesai disitu aja. Ini yang paling penting, pelatihan karyawan dan promosi. Pelatihan membuat kopi dan minuman serta makanan. Kemarin itu karyawan kami diajar sama temen suami, kalau ikut pelatihan berbayar bisa sampai 2jutaan. Terus untuk promosi dikasih diskon, dari mulut ke mulut, juga ada harga spesial untuk bazar & kegiatan-kegiatan. 

Untuk omset warkop baru ini berdasarkan catatan sehari paling sedikit 100ribu, rata-rata 10 hari ini sih 150ribu yah. Belum termasuk bazar kemarin yang omsetnya mencapai 850rb semalam. Tentu saja ada perbedaan jika dibandingkan warkop lain. Suami kadang ninjau kompetitor, seperti punya teman dan yang eksis. Mereka itu penjualan perhari rata-rata mencapai 50-100 gelas. Jadi kita juga mau target warkop seperti itu. Bismillah.

Rabu, 10 Februari 2021

Bersama Februari 2021

Haloo. Assalamualaikum ^.^
 
ini Oliv. foto cuma pemanis postingan.
 
Bulan ini februari blog, aku suka nonton Tiktok dan main Game Legend of the poenix. Udah jarang nonton drakor, tapi menunggu drama world of married couple season 2 sih. Bulan lalu aku ulang tahun, semakin tua yahhihihii. Semoga cepat dapat momongan. Amin YRA.

Insya Allah minggu ini suami pembukaan cabang warkop di Ruko Griya Asri Sakinah, Tamarunang Somba Opu. Dan selain ituuu Malgo Coffee juga siap-siap pindah kantor sayangg. Kita pindah ke................... ruko sebelah wkwkwkk. Yang bagus lainnya, di postingan lalu aku pernah bilang pengen kasih rumah ke Paksu dann sekarang aku udah pegang kunci rumah baru ^,^ jadi Alhamdulilah kita udah punya rumah sendiri. Aww. Rumah barunya di Perumahan Grand Hill Residence Gowa. Sekarang aku lagi meninjau perabot-perabotan untuk mengisi rumah ini. Tentu saja pencariannya yang sesuai budget. Ya Allah februari begitu banyak yang terjadi dan aku sukaaaaa.

Yang lainnya kusuka adalah bercerita tentang orang-orang terdekatku. Bicara karir ada oliv yang lulus ASN, Dolping yang kepsek PAUD, Salcis si Pengusaha yang galauw, Gomes di Kementrian PUPR, aku sendiri? Ahhahahahaaa. Masih jualan rumah! Tapi katanya sih apa yang kita kerjakan itu akan berefek pada kita. Kalau kita jual kosmetik maka kita jadi cantik, kita jualan rumah kita jadi punya rumah deh kayak akuuu wkwkwkwkk. Kedepannya aku punya cita-cita untuk berinvestasi pada tanah. Aku mau membangun perusahaan developer juga ah, semoga 5 tahun lagi bisa terwujud. Amiin.

Akutuh akhir-akhir ini kayak rasanya tenang gitu. Ada sih yang kepikiran kayak gimna caranya jualan pada laku, apa aja yang perlu dilakuin lagi, tapi gak sampai bikin stress. Padahal 5 hari ini aku LDR loh sama suami. Lah? Apa jangan-jangan dulu aku sering stress karena suami? wkwkwkwkk.

Yaa pokoknya aku cuma mau bilang sekarang februari dan aku sukaaa. Sebentar lagi Wiwit dan Rindu ulang tahun. Ohh adik-adikku yang kusayangiii.......... Kasih kejutan apa ya buat mereka.

Kamis, 14 Januari 2021

Resep Tumis Sederhana Bunga Kembang Kol

Ada waktu dimana aku dan suami makan sayur kembang kol hampir seminggu. Kebetulan teman dari sepupu suamiku punya kebun kembang kol dan kami di kasih dua kantong plastik merah besar. Isinya 9 Buah Kembang Kol beserta daun-daunnya. 

Akupun membuat masakan kreasi kembang kol selama seminggu. Salah satunya tumis kembang kol dengan resep sederhana berikut. Bahan sangat simpel dan cara memasaknya gak ribet  <3


Bahan :

  • Bunga/Kembang Kol, kurang lebih 1/2 kg, potong dan rendam di air garam selama 5 menit supaya cacing-cacingnya mati. Kemudian cuci dan tiriskan.
  • Minyak Goreng, dikit aja buat tumis bawang.
  • Air, sedikit aja buat kuah.

Bumbu :

  • Bawang Merah, 4 siung diiris tipis
  • Bawang Putih, 4 siung juga diiris tipis
  • Saus Tiram, 3 sendok (sesuai selera)

Langkah-langkah :

  1. Panaskan minyak goreng di wajan, tumis bawang merah dan bawang putih.
  2. Jika bawang sudah berubah warna kecoklatan atau beraroma harum, tuang tirisan kembang kol yang telah di cuci. Aduk-aduk tumisan kembang kol, gak usah terlalu lama, tambahkan air. Airnya 1/2 gelas aja.
  3. Step terakhir, tuangkan saus tiram (saya pakai saori saus tiram, rasanya udah lumayan asin dan gurih jadi gak tambah bumbu lain lagi), tunggu beberapa saat jika dirasa kematangannya cukup, masakan siap diangkat dan disajikan.
Itu dia resep tumis Kembang Kol Sederhana ala anandadepe. Mau dicoba silahkan, sebagai perbandingan/referensipun boleh.

Sedikit info sayur ini bahasa inggrisnya cauliflower,  banyak manfaatnya untuk membersihkan tubuh juga sebagai bahan makanan diet rendah kalori. Aku kalau beli di dekat rumah itu sekilo 15rb, tempat kamu berapa?


This entry was posted in

Senin, 11 Januari 2021

Postingan Pertama Tahun 2021 Flashback dan Harapan

Haloo^^ selamat tahun baru, semoga selalu sehat dan diberi kelancaran kemudahan tahun ini. Amiin yra. Aku baru update lagi hhehee. Aku suka nulis tapi kadang malas lol. Jadi hari ini aku cuma mau corat-coret apa adanya. Whatever in my mind.

Di mulai dengan flashback 2020. Seorang rekan kerja pernah bilang, "Nanda itu kejadian bulan lalu saja tidak naingat, apalagi memory 1 tahun lalu tidak bisami naingat". Yah ini gak salah juga sih akutuh agak pelupa orangnya. Karena ini juga aku suka nyimpan file atau foto di cloud. Di 2020 aku paling ingat 3 hal yang mengobrak abrik perasaanku.

1. Aku mulai bercocok tanam (cieh bercocok tanam). Waktu itu aku lagi ada di fase sangat-sangat galau dan kulampiaskan dengan merawat tanaman. Aku galau karena butuh uang saat itu, tapi yang kulakukan malah membeli bahan-bahan bercocok tanam. Syukurlah aku merasa tenang dengan tiap hari memandangi dan merawat tanaman-tanamanku. Itu sebelum nikah. Sekarang pun aku masih memelihara tanaman (kali ini bunga) gak sebanyak dulu karena keterbatasan tempat, tapi masih menyenangkan. 

 2. Pengumuman  CPNS 2019. Ini tes CPNS pertamaku menggunakan ijasah S1. Aku optimis. Meskipun tidak maksimal, aku belajar. Aku mempersiapkan diri, bukan hanya sekedar berharap untung-untungan. Tapi mungkin ada yang berusaha dan mempersiapkan diri lebih keras daripadaku. Aku gugur perengkingan. Kecewa pastinya. But life must go on. Dan aku akan mencoba lagi di tahun 2021 ini jika berkesempatan.

3. I'm Finally Married. Aku nikah di awal juni 2020. Saat isu covid masih begitu panas. Ini mengejutkan sih, terlebih lagi aku pernah punya pikiran tentang sebuah skenario perpisahan dengan do'i. Sebelum nikah aku pernah berpikir sebenarnya dia udah gak sesuka itu sama aku. Rasanya hubungan kami berjalan atas dasar kebiasaan dan keterlanjuran. Tau kan semacam "kita udah jalan bertahun-tahun dan gak ada masalah, gak usah diganggu-ganggu", "aduh udah terlanjur lama bersama, kayaknya kalau mau pisah bakalan susah juga, terusin ajalah". Demi apa hubungan harus berjalan seperti itu? Aku percaya setiap warga negara berhak dan bebas memiliki kebahagiaannya masing-masing.

Waktu itu aku hampa dan kesepian. All i wanted just dance, flower and chocolate maybe? Aku ingin perasaan bunga-bunga itu. I told him, but he can't get it. Dia fokus pada usahanya. Dan muncullah skenario itu. Karena ia tetap fokus pada usahanya, aku berpikir masih akan menemaninya berjuang, kemudian jika ia telah sukses aku bisa meninggalkannya dengan tenang. Hanya menunggu waktu... Untung saja do'i melamar tepat waktu, kalau lebih lama lagi entahlah akan seperti apa hubungan kami tahun ini. Hatiku yang pasrah bersiap untuk hal lain, ternyata mendapat kejutan yang membahagiakan.

*** 

Happy New Year 2021

Flashback 2020 udah, jadi sekarang Harapan di 2021 kan? Harapannya gak banyak sih, semoga selalu diberi kemudahan dan kehidupan keluarga kami semakin baik terus cepat punya bebi, semoga bapak ibu dan mertuaku selalu sehat, semoga adik-adikku bisa menjadi manusia yang berguna. Amin.

Target 2021? 

  • Tinggal di Rumah Sendiri
  • Lanjut Pendidikan
  • Upgrade Penghasilan

Bismillahirrahmanirrahim.