Kamis, 26 Desember 2019

26 12 19

Aku udah nulis beberapa paragraf buat cerita seperti janji pada postingan sebelumnya, tapi stop dulu ya Blog. Bingung mau cerita gimana lagi. Mari istirahat sejenak.
Hari ini aku libur karena tanggal merah dan menjalani hari yang santuy. Well gak sesantai itu juga sih... Aku menghabiskan waktu di kebun depan tanggul dari pagi sampai siang beberes lahan melakukan hobi baruku. Bercocok tanam. Sama Bapak sih. Akhir-akhir ini rasanya stress. Dan back to nature membuat perasaanku membaik. Kamu juga harus coba menghilangkan stres dengan memelihara dan merawat tanaman. Yakin kepenatan dan stres jadi berkurang.
Di kebun aku menemukan banyak sekali sumber daya. Ada pohon kelor, kunyit, temu kunci, talas, coklat, pisang dan lain-lain. Semua tumbuh tak terarah. Akupun gemas dan merasakan panggilan alam. Tanaman cabe dan kacang panjangku udah tumbuh hampir setengah meter, sementara aku bersihin lahan buat tanam jagung. Udah ditanam sih. Tanganku jadi kasar dan betisku pegal sejak hari minggu. Mungkin kebanyakan jongkok berdiri buat cabut-cabut si rumput liar.
Anak-anakku, berbahagialah tumbuh dan hidup panjang :*
Keesokan harinya, aku masuk kerja tapi tidak fokus. Syalalaa. Aku punya sebiji jerawat di dahi, dekat rambut. Ini sangat mengganggu karena tiap tersentuh seolah aku membuat kepalaku sakit. Ini jerawat atau bisul?
Hari itu juga sempat bantu-bantu proses opening warkopnya si do'i. Aku bertemu dengan seluruh keluarga intinya. Anehnya aku tak merasa deg-degan. Bertahun-tahun pacaran dan kali pertama bertemu keluarganya. Disaat aku merasa inilah akhirnya. Konyol kan? Apakah kuteruskan atau kuhentikan? Sejujurnya blog, aku sedih karena aku merasa beberapa waktu ini aku yang terus mendatanginya. Seperti tak punya harga diri. Karena itu saat ia berusaha membicarakan masa depan, aku tak begitu positif merespon. Aku memintanya melakukan sesuatu yang membuatku senang, sesuatu yang bisa mencuri hatiku. Lihatlah, sejak permintaan ini kukatakan, tak ada apapun yang dilakukannya. Ia fokus melakukan hal lainnya. Ia hanya fokus pada tujuannya. Tidak mempertimbangkanku dan tidak mendengarkanku, begitulah ia.
Akhirnya aku membuat skenario perpisahan ini, aku akan menemaninya saat terpuruk, saat berjuang, dan ketika ia sudah hidup dengan baik, aku akan pergi. Tamat. 
Kenapa rencanaku sangat jelas kutuliskan? Karena ia tak membacaku! Lalu bagaimana dengan orang lain yang membacaku? Aku gak peduli. Titik.

Selasa, 17 Desember 2019

17 12 19

Jadi aku sudah mode publik kembali Blog. 
Kepercayaan diriku muncul dan sebentar lagi aku bertambah tua.

Baru saja aku membuka-buka buku di (bekas) kamar nenek. Awalnya aku mencari buku tentang kesehatan yang kutaruh di kamarku namun dipindahkan Ibu. Akhirnya malah membongkar semua buku dan ada beberapa buku yang menarik perhatianku.
si penarik perhatian
Diatas adalah foto beberapa buku itu. Yang pertama adalah buku perpustakaan desa tentang pengelolaan sistem kearsipan dan administrasi keuangan. Aku perlu siap-siap untuk hal-hal yang lebih besar dikantor kedepannya. Ibu Asma berpikiran besar kalau tidak selamanya toko bangunan ada di ruko. Kelak ruko akan menjadi kantor yang ekslusif. Akupun harus mempersiapkan diri menjajaki karir lebih tinggi dibandingkan terus menerus menjadi admin marketing hhuahahahaa.

Lalu ada buku 9 personal genetik hasil tes STIFIN. Aku cuma mau baca-baca kembali supaya bisa lebih memahaminya. Kenapa aku yang harus selalu berusaha mengertiiiii X(

Diatas adalah diary masa lalu. Dirly. Aku gak paham kenapa semua diariku yang lain disingkirkan namun dia masih tersisa ditumpukan buku2. Tapi setelah membacanya kembali, mungkin aku bisa mengerti. Aku sengaja menyisakannya. Untuk mengenang waktu, saat aku mengalami pasang surut perasaan yang benar-benar jujur. Tanpa dibuat-buat dan tanpa pura-pura. Bagaimana aku meledak-ledak melepaskan seluruh emosiku didalam buku itu. Bahagia, sedih, rindu, marah, kecewa. Bahkan jika kubaca kembali, aku merasa eww. Perasaan menyenangkan itu hhahahaa.

Terakhir adalah buku catatan kuliahku. Aku ingat semasa kuliah aku selalu bertukar cerita dengan Rini melalui buku. Tapi bukan buku hijau kotak itu. Dibuku itu hanya ada cerpen-cerpen setengah jadi dan gambar dosen-dosen yang pernah mengajariku. Aku merasa lucu.
Tapi akhirnya setelah bertahun-tahun aku bisa keluar dari kampus itu dengan gelar dibelakang namaku. Seharusnya aku melakukan itu sejak dulu.
wisuda ditemani 2 mama dan 1 ibu
Apakah ini semuanya yang ingin kuceritakan? tentu saja tidak blog. Postingan selanjutnya aku akan menceritakan hal yang dramatis. Hal yang membuatku patah hati dan selalu ingin menangis jika mengingatnya.

Sabtu, 09 November 2019

Hi November 2019

My sight is getting worse. Kurasa aku sudah tak mampu berhadapan dengan monitor baik komputer ataupun hape dalam waktu yang lama. Sakit blog. Apa ini karena radiasi yang terus menerus atau karena usia yang menua? Awalnya aku melihat cahaya dibagian putih mataku, tiga hari ini aku hanya melihat garis seperti urat berwarna merah. Aku meyakinkan diri kalau ini hanyalah efek dari insomniaku.
Semalam aku mimpi buruk. Mungkin terbawa suasana saat aku menyatakan ke orang tuaku kalau aku siap-siap saja jika ada yang sudah datang tak peduli siapapun. Jodoh itu gak akan kemana. Akhirnya bersambung ke mimpi, aku diperkenalkan dengan orang baru yang tidak tahu siapa orangnya sambil saling mengenal aku juga masih tetap menjaga hubungan dengan do'i. Alhasil suatu hari keduanya bertemu dalam suasana yang romantis, mereka saling bertanya masing-masing apa hubungannya denganku. Mereka terkejut merasa dibohongi dan dihianati, akhirnya aku ditinggal. Seorang diri. Such a dream.
Padahal dalam 3 tahun terakhir aku sudah begitu setia. Aku tidak dekat dengan siapa-siapa dan tidak membuka jalan buat siapapun. Sedih juga kalau kupikir-pikir. Tiga tahunku T,T Wanita adalah sosok yang senang dimanja dan perhatikan. Dan jika flashback kemasa itu, yang ada dipikiranku adalah winter. Dingin cuy. Aku butuh summer yang seksi.
Preferensi setiap orang mungkin berbeda. Bagaimanapun, jika kupikirkan kembali, kamu menerima apa yang kamu beri. Jika aku memang tidak perhatian, untuk apa aku berharap mendapat perhatian berlebih? Itu terlalu mewah. Alasan lainnya, aku kawatir perhatian hanya akan menghambatku. Aku percaya dengan diriku dan aku lebih suka dilihat sebagai perempuan yang mandiri dibanding mengandalkan orang lain.

Selasa, 29 Oktober 2019

29 Oktober 2019

Hari minggu kemarin aku jalan-jalan ke Wisata Pantai Topejawa bareng si do'i. Ajakin Ibu juga tapi Ibu gak mau. Anak-anak sih banyak tapi  aku malas urusin anak-anak.
Perjalanan dari rumah (Pallangga) kesana kurang lebih sejam setengah. Salcis dan Dolping menghubungi waktu aku di jalan. Pengen ajak mereka, tapi do'i bilang gak usah.
Ciee... Yang mau duaan aja... Bukan deng, tungguin mereka pasti lama, harus dijemput pula. Jadi aku kasihtau ke mereka kalau mau nyusul ayoo ketemu disana. Walaupun akhirnya gak ada yang datang.
Sepanjang perjalanan kami membicarakan apa ya? Apalagi kalau bukan tentang kegiatan terkini dan rencana masa depan. Kita membahas pekerjaan, kantor, kopi, kelapa merah, rumah dan seterusnya.
Aku gak ngomong saja kalau udah ada yang coba bertanya-tanya ke orang tuaku mencoba menjodohkan anaknya denganku :( Aku harus gimana blog?? Aku takut memberitahunya akan membuatnya tersinggung, tapi kalau gak diberitahu justru kejadiannya sama seperti yang lalu, menyalahkanku yang tidak mengkomunikasikan dengannya.
Dia yang sedang berjuang ngumpulin uang tapi belum cukup-cukup juga dan tak kunjung menemui orang tuaku membuatku mulai berpikir apa yang salah. Apa sebenarnya ia tak seserius itu... Aku gak mau mikirin aaa..aaa...aaa...aaaaa.
Tapi aku terus mikirin. Aku bahkan melakukan hal yang malas kulakukan, memeriksa ponselnya. Riwayat log panggilan, pesan, medsos, history pencarian, galeri. Bersih. Semuanya tak ada yang aneh. Aku merasa sedang menyelidiki psikopat. Pencarian berbau aneh dan hal kotorpun tidak ada. Sebenarnya aku sedang mencari apa?

Mari singkirkan pembahasan itu dahulu. Seminggu kemarin aku beraktivitas dengan normal. Tak ada ijin tapi aku melakukan beberapa kegiatan setiap pagi jadi sampai tempat kerja biasanya telat satu jam hhehee. Tanggal 25 Oktober aku mau pergi ke acara ukm di unhas, tapi malas karena cuaca terus-terusan panas. Aku gak kuatt. Aku selalu mengecek ramalan cuaca.
Cuaca seminggu terakhir di Gowa
Lalu ada yang menghubungiku, hapeku yang dicuri berpindah tangan lagi. Tapi aku masih kesal jadi beberapa kali ku aktifkan bunyinya. Kadang ditengah malam. Supaya mereka tau rasa.
Pencarian lokasi hp yang dicuri sejak januari 2019 lalu
Yang lainnya, booth jualanku udah ada di kantor. Aku diarahkan buat cari lokasi untuk menyimpan benda ini. Rencananya aku mau menjual minuman es yang viral itu, tapi bos sendiri cenderung lebih ke es teler dan es pisang ijo. Akupun mikir. 
Booth jualankoe
Terakhir adalah foto-foto di Wisata Topejawa. Aku yakin kalau luarannya (kolam, taman) sudah banyak yang jelajahi. Jadi aku mau ke wilayah saunanya aja yang bagian dalam.
hola
ini adalah rest place, gratis. Ada baruga kalau kamu mau datang rame2, sewanya 30rb perjam. Sebelah kanannya ada musollah, toilet, kebelakang ada tempat bilyar, sauna dan gedung serbaguna


Bilyard 20rb perjam, tapi kalau kita sewa gedung, udah termasuk tempat bilyar.
Disamping batang itu adalah gedung yang sewanya 5juta permalam. Udah termasuk dekorasi dan sound sistem
Masuk sauna ada ruang loker. disewa juga lokernya. kalau gak salah 20rb.
Ada room didalamnya, 4 bed (bisa 7-8 orang) tarif semalam 3jt, 8 bed (bisa 15-16 orang) tarif semalam 5jt

tempat saunanya cantik, 70rb perjam
bisa cold water, steam, dan hot water.

Ada tempat fitnes dan reflexy
Ada hotelnya juga yang aku gak tau tarifnya tapi ada 60 kamar disana. Apalagi ya...

Ahh, wanitaku Marini mengikuti PON terakhirnya tahun ini. Sepertinya kemarin ia berangkat ke Jakarta. Semoga dapat medali emas. Amiin.
Ada Tania juga yang menginap di rumah. Ya Allah mamamu sudah jauh nak, it is broken me a lot kalau mengingat mamanya, satu-satunya kakak yang kumiliki, harus pergi lebih dahulu :(




Senin, 21 Oktober 2019

21 Oktober 2019

Senin, 14 Oktober 2019
Hari itu aku menggunakan kemeja putih bergaris dengan celana abu dan jilbab abu. Tidak ada yang istimewa. Atau aku sedang tak ingat saja.
==================
Selasa, 15 Oktober 2019
Blus violet lengan panjang yang longgar dan celana hitam disertai jilbab pasmina warna navy. Sepatunya hitam dengan hak tahu. Aku suka kostumku hari itu. Sangat nyaman. Troli kopiku juga sudah siap diangkut ke rumah, tapi tidak jadi karena tidak bisa dibawa.
==================

Rabu, 16 Oktober 2019
Blus hitam pendek bordir bunga, celana warna khaki dan pasmina warna fossil polos. Pulang kerja aku hangout ke MP bareng Icha. Capek kaki pegal-pegal. Pengen temenin dia belanja malah aku sendiri yang belanja. Wkwkwkwk. Dari MP kita singgah makan di kuliner hertasning. Aku pernah bilang mau coba semua makanan dan minuman ditempat itu bukan?! hhehee.
==================

Kamis, 17 Oktober 2019
Hari ini aku pakai kostum senada dengan jhonny. Abu, kuning, abu. Pulang dari sini aku mau ke Giant Hertasning dulu sama icha. Konon mereka lagi diskon besar-besaran sampai 90%.
Gila aja, ternyata emang benar. Harga yang tertera sangat fantastis. Aku menyesal baru tau sekarang :< dapatnya ya sisa-sisa doang. Kebanyakan rak udah kosong. Usut punya usut giant ini mau ditutup, jadih harganya pada miring-miring. Udah hampir sebulan seperti itu.

Giant Hertasning habis, ludes, melompong (i)
Giant Hertasning habis, ludes, melompong (ii)
Giant Hertasning habis, ludes, melompong (iii)
Ohh setelah seminggu kemarin aku belajar trading pakai akun demo, hari ini aku mulai pakai akun real. Depositnya dikit aja sih 300rb, buat coba-coba dulu. Dan setelah bermain real aku geregetan hhehehee. Tradenya yang hitungan menit aja supaya cepat. Untuk awal aku main 0,01 lot dan loss. Coba lagi ternyata profit. Dicoba terus dan yyeyee akhirnya loss -,- jadi hati-hati banget ambil posisi blog. Sekarang aku belajar gimana caranya supaya bisa profit terus. Setidaknya lebih banyak profit daripada loss. Seperti biasa, belajarnya dari internet.
=======================

Jumat, 18 Oktober 2019
Kalau kemarin-kemarin "entah apa yang merasukimu" selalu tergumam sendiri dari bibirku, hari ini lagunya m2m "the day you went away" bersenandung dikepalaku. Entah kenapa ya...
Tadi ada ibu-ibu yang bilang aku ibu-ibu. Aku belum nikah Bu. Pengen jawab sengit karena wacananya sensitif, tapi aku cuma tersenyum manis pencitraan.
Hari ini jum'at dan aku bawa user ke BTN Alauddin untuk wawancara berkas KPR. Habis wawancara dapat rejeki di traktir makan sama user. Habis makan aku berkeliling-keliling alone di kota dari jam 12 sampai jam 1, sampai kantor jam 1.30 siang~ panasnya minta ampun. I really do miss the rain. 
Di kantor ada bos yang singgah sebentar lalu jam 4.45 sore aku pulang bersama gelondonganku... Troli kopi. Kupikir gak bakalan bisa pakai motor, ternyata bisa. Hhohohoo. Terima kasih kepada Dg Naba yang membuat ikatannya sedemikian bisa.
jhonny with troffe
19 Oktober 2019
Aku merasa tidak enak badan hari ini... :(
Kepalaku sakit, perutku sakit. Tapi aku tetap kerja. Whyy, karena aku akan menggunakan kesempatan buat ijin nanti ditanggal 25 Oktober. Ada tempat yang ingin kudatangi. Jadi sambil berkuat dulu hingga hari itu.

20 Oktober 2019
Tuh kan. Aku benar-benar tidak sehat. Kepalaku sakit dan tubuhku nyeri-nyeri. Apakah ini efek sudah tua?? Padahal ini minggu. Aku bahkan sudah menyiapkan hadiah buat dapur Ibu Asma karena rencananya hari ini mau ke lokasi perumahan.


Minggu, 13 Oktober 2019

13 Oktober 2019

6/10/19
Aku khawatir diet hanya akan menjadi mitos bagiku. Karena saat aku baru memulai, aku sudah membuat cheathing day di hari minggu ini. Memalukan. Sadar diri sih, tapi kerinduan akan makanan tidak tertahankan. Makanan yang selalu membahagiakanku. Aku mencintaimu dengan seluruh jiwa dan ragaku.

Hari ini aku di gombal anak-anak.
"Kak dwi punya pelampung gak?"
"gak, kenapa?"
"aku mau pinjam soalnya takut tenggelam dihatimu"
 .
"Kak dwi kamu tau gak bedanya siang sama kamu?"
"apa bedanya?"
"kalau siang kesiangan, kalau kamu kesayangan"
"eaeaeaa"

==============
7/10/19
Senin paginya aku berangkat jam 9 dari rumah. Alih-alih ke kantor kuputuskan untuk singgah ke dinas PTSP dahulu. Takutnya aku kedahuluan Bos sampai tempat kerja, kalau kedahuluan jadi punya alasan kenapa telat hhohohoo. Selalu saja mencari pembenaran atas kesalahan.

Jadi di dinas PTSP aku menanyakan perihal penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Sertifikat ini adalah jaminan atas kualitas bangunan dari para kontraktor/developer. Tahun lalu, dikeluarkan PermenPUPR terbaru tentang SLF. Sayangnya penerapannya ini belum menyeluruh di Indonesia. Salah satunya Kab Gowa. As developer, we still use the old way  menggunakan jasa ahli bangunan. Dan saat sosialisasinya dirasa cukup, akhirnya baru kita didesak kalau aturan barulah yang digunakan.
Sayang sekali kesiapan pemda Gowa untuk penerbitan SLF terbaru ini masih kurang. Buktinya selama di dinas PTSP jawaban yang kuterima adalah "Kami masih mempelajari aturan serta prosesnya. Tim juga sedang dalam pembentukan. Jadi untuk saat ini informasi terkait penerbitan SLF belum bisa kami berikan".
Iya sih terlalu ajaib kalau aku mengharapkan hal-hal instan sementara baru dua minggu lalu aku berada di ruangan yang sama dengan pemda dinas PUPR, PTSP, Perbankan dan REI membahas tentang SLF. Artinya aku sama updatenya dengan mereka hhihihii. Untung saja nomor orang-orang penting sudah kukantongi.
Ya Allah semoga aku diberikan pikiran dan rejeki yang besar untuk jadi pengembang perumahan juga. Amin. Menjalankan perusahaan besar itu seru banget blog. Bayangkan bagaimana kita bisa membantu orang-orang dengan membuka lapangan kerja untuk mereka.

Di kantor aku merapikan file-file kantor yang ada di laptop. Gak habis-habis cuy sampe bingung mana penting dan gak penting. Lanjut bermedsos, kemudian nonton youtube. Aku pernah bilang kalau ingin belajar jadi web developer bukan? Aku belum juga memulai malah melirik hal baru lainnya. Bagaimana menurutmu dengan trading forex blog? Apakah sulit?

==========
9/10/19
Aku rindu Kak Utti :'(
Aku rindu Nenek :'(

==========
11/10/19
Ternyata sekarang sudah tanggal 11 how am i supposed standing on these weight scale? Hhohoo.
Aku gak terlalu konsisten blog. Sehari konsumsi, sehari absen. Makan as usual kurang dikit. Olahraga seadanya. Jadi sepertinya tidak bakalan ada perubahan. Tapi kita tetap akan mengukurnya sebentar malam. Hari ini jumat, pulang kerja aku cari sepatu dulu di r&t kemudian kelas Bahasa Ingris malamnya. Adik2ku sangat payah bahasa Ingris, jadi aku membuka kelas kursus ingris tiap selasa jumat buat mereka.

==========
12/10/19
Weekend horeee.
Sudah kubilang weekend itu adalah hari yang paling dinantikan bukan?!
Hari ini aku kerja seperti biasa, pulang jam 5 tepat. Ada kasih yang singgah ke kantor ngajakin aku dinner. Deg. Dia kesambet apa coba? Sebulan ini bahkan ia tak pernah inisiatif menemuiku dahulu. Tapi aku senang, terakhir melihatnya itu dua minggu lalu. Kita singgah di kuliner aroepala hertasning makan nasi bakar pete udang dan ayam manis. Tempat ini mengingatkanku pada Kak Utti... Selesai makan kita bubar. Kupikir ada hal penting yang ingin dibicarakannya... Ternyata tidak.
Setelah dinner lanjut ke acara temu kangen purna ambalan di Kopi Batas. Sepertinya aku harus merekam wajah-wajah seniorku diingatan. Banyak veteran yang datang dan tidak kuingat. Aku cuma tau purna empat angkatan diatasku hingga dua angkatan dibawah. Dan yang kukenal datang itu bisa dihitung jari.
Layaknya reuni dan temu kangen, kita membicarakan masa lalu, masa kini dan masa depan.
Bagaimana dulu kita melakukan hal bersama-sama, membentuk karakter dan membuat pengalaman. Romansa organisasi juga tak luput dari pembicaraan kami. Kemudian semua berkembang hingga saat ini, ada yang sudah berkeluarga, kerja, masih belajar, dan lain-lain. Lalu tentu saja yang dipikirkan kedepannya adalah bagaimana agar wadah organisasi yang kita cintai ini bisa jadi lebih baik dan tempat ternyaman untuk selalu kembali.
Kemudian muncul orang ini. Sepertinya dia sangat bahagia karena terus-terusan tersenyum. Yah itu bukan urusanku sih. Lagipula kalau ia tidak tersenyum pasti tambah jelek. Satu dua kali kulihat ia melirikku. Apa dia penasaran bagaimana kabarku? Apa ia akan mengajakku bicara duluan? Setidaknya itu yang terlintas dipikiranku. Kupikir aku tidak tertarik untuk peduli. Nyatanya sampai di rumah aku kembali memikirkannya, sampai saat ini kutulispun aku memikirkannya. Orang jahat.

==========
Hari mingguuu...
Kunikmati dengan tidur siang dan nonton di rumah. Plus tidak mandi sampai magrib.
Timbanganku sepertinya rusak karena beratku tidak berkurang -_- i'm getting upset
 







Sabtu, 05 Oktober 2019

5 Oktober 2019

Aku berencana untuk menulis kisah tentang keluargaku baru-baru ini. Tapi karena ini cerita sedih, aku akan menceritakannya di halaman lain... Suatu hari. Kali ini aku hanya akan cerita tentang dunia kerja...

Jadi sejak kamis Bos tidak di Makassar dan aku merasa sedikit santai di kantor. Karena santainya ini akhirnya pekerjaan kubawa pulang dan berusaha menyelesaikan di rumah. Semoga ya.
Aku itu kerja serabutan Blog. Posisiku adalah karyawan tetap admin marketing. Meski demikian, aku mengerjakan berbagai hal. Aku mengerjakan tugas mulai dari fotocopy, ngeprint, input data, regist online, cek kelengkapan berkas, ke bank, ke pertemuan2, bahkan sampai design grafis, belanja online, atur konsumsi dan jadi kasir semua kulakukan di tempat kerja. Dunia kerja mengharuskanmu bisa segalanya cuy. Tapi bisa segalanya ini juga berefek bagus loh. Aku merasakan dampaknya.

Sebenarnya aku gak perlu sesusah payah ini. Tapi demi loyalitas sebagai salah satu bagian penting perusahaan ya gakpapa deh...
Ahhhahaa, sebenarnya aku cuma kekurangan kerjaan blog. Karena kerjaanku gak banyak dan perusahaan belum cukup besar, jadi aku mengerjakan apapun sebisaku. Terkadang aku diberikan tugas macam-macam karena sebutan "si bisa semuanya". Mau tau darimana asal sebutan ini?? Sini kuceritakan....

Waktu itu aku diajak Kasih menjadi seorang freelancer (bukan influencer). Do'i sangat tertarik dengan dunia properti kala itu. Pikiran seorang wirausaha sangat macam-macam. Ia selalu mencari peluang apapun.

(2015) Waktu masih bergelut di dunia elektronik, ia bilang "Bisnis laptop hape itu sangat bagus karena perkembangan jaman, ia gak akan mati. Semua orang pasti butuh. Ini bagus dikembangkan". Seseorang dikatakan sukses jika memberikan manfaat bagi sekitarnya, jaman ini kebutuhanku terhadap internet dan perangkatnya sangat terpenuhi. Ram laptopku diupgrade menjadi 6 gb, saat perlu instal windows dan software aku cuma perlu bilang, aku bahkan sempat diajari ilmunya mengutak-atik laptop.

(2016) "Peluang marketing online sedang laris manis. Bayangkan kita bisa menjual berbagai hal hanya lewat media sosial. Melakukan penjualan tanpa harus punya stok barang dan sebagainya," ini waktu ia mulai melirik dan belajar bisnis marketing online. Disini aku kena transfer ilmu dan mengerti tentang dropship, alhamdulilah ada tambahan tiap bulan sampai sekarang.

(2017) Lalu ia mencari peruntungan di dunia properti, "Property itu bagus karena kita gak perlu bersusah payah dapat uang banyak. Hanya menjual 1-2 unit perbulan kita sudah bisa dapat 1 bulan gaji karyawan biasa. Gimana kalau bisa menjual 1 tiap hari". Berbeda dengannya, aku mampet sepertinya berkomunikasi bukanlah hal yang bisa kulakukan. Aku tak bisa closing tahun itu. Tapi sebagai gantinya aku sudah punya rumah sekarang alhamdulilah^.^

(2018) Tahun berikutnya ia menggeluti otomotif, jual beli mobil & motor bekas, "Bisnis ini gak perlu uang sebanyak beli rumah gak perlu ribet-ribet ke bank dan banyak orang yang mampu. Yang penting fokus semua pasti lancar". Aku tidak ikut campur dalam bisnisnya ini tapi aku bersyukur karena akhirnya dia juga sudah menggunakan mobil. Gak kepanasan dan kehujanan lagi. Apalagi mengingat kondisinya yang seringkali drop.

(2019) Dan terakhir tahun ini do'i berjuang lagi di produksi hasil bumi, biji kopi dan roasted kopi, "Kopi itu barang habis dan pesaingnya tidak banyak, apalagi kalau kita bisa impor, luar biasa bukan?" Yayaa Beb. Dalam seminggu orderannya bisa 5-7 ton kopi. Ini sudah luar biasa mengingat ia baru merintisnya 4 bulan lalu. *Bukan ton, kwintal auu. Salah.

Dari semua hal yang ia lakukan, tidak ada  yang sia-sia. Itulah bagusnya Kasih, dia punya semangat yang tinggi dan seorang pejuang. Baik hati, optimis, penyabar, rajin ibadah, dan setia. Ilmu-ilmukupun kebanyakan kudapat darinya. Tapi bukan ini yang ingin kubahas kan?? hhehehee

Ibu Hj Asmawaty Pagala
Jadi sekitar triwulan 2018 saat aku masih fokus di bisnis online dan properti, aku mengenal pemilik perusahaan ini, Ibu Hj Asmawati. Aku menyukainya seperti orang tuaku sendiri. Sekitar enam bulan aku mengikuti arahan beliau bermarketing, akhirnya aku direkrut menjadi staff tetap. Aku ditraining selama dua minggu dan dalam dua minggu kutunjukkan kemampuanku. Mulai dari mengedit foto, mencetak, scan, berinternet, membuat bagan struktur. Alhasil Ibu Haji sampai terkagum-kagum memberiku julukan "si bisa semuanya" dan tersebar kemana-mana. Semoga beliau selalu sehat dan diberikan rejeki yang banyak. Amiin.

Akhir-akhir ini pekerjaan tidak banyak karena kendala kuota subsidi pemerintah untuk KPR sedang habis. Aku ditugaskan untuk menelusuri proses pembuatan sertifikat laik fungsi bangunan terkait aturan baru SLF. Rencananya aku akan langsung ke dinas PTSP untuk menanyakannya. Mungkin senin. Sementara itu aku masih punya beberapa hal diluar pekerjaan yang perlu kuselesaikan. Proposal kopi, compro desain dan seperangkat pendukung PKBM, desain salon rumah. Ini adalah akibat menunda-nunda. Bukan menunda sih, lupa hhehee.

Weekend selalu menjadi hari yang kutunggu, karena aku bisa malas-malasan di rumah, liburan ataupun berpikir mau melakukan usaha sampingan apa kiranya. Dan hari ini weekend yyeyee. Aku sedang mencoba sebuah produk penurun berat badan. Janjinya sih menurunkan 10 kilo dalam sebulan. Benarkah itu? mari kita lihat nanti~ aku memulai kemarin di tanggal 4 Oktober dengan berat badan 67kg. Aku akan post perkembangannya tiap minggu. Berarti tanggal 11 akan menjadi hari timbangan selanjutnya. Wahhahahahaa.



Kamis, 03 Oktober 2019

That Story

Saat ini aku punya mood menulis.

Karena aku merasakan flashback ke masa lalu yang manis melalui kisah orang lain.
Aku ingin mengingat ini kembali, dan menulisnya sebagai kenangan terakhir yang terpublikasi. Sebelum aku benar-benar lupa. Karena semua kenangan terpublikasi selama ini telah hilang.

Walaupun tidak secara langsung, tapi surat ini hanya ditujukan kepada satu orang.

Sejujurnya kini aku tak mengingat banyak tentang seseorang ini. Satu dua hal manis memang masih terekam diingatanku. Sisanya adalah rasa sakit yang mendorongku untuk bisa move on.

Langsung saja...
Sejarah pacaranku memang tak banyak, tapi aku pernah punya pengalaman dicintai dan mencintai yang seperti itu. Penuh kebahagiaan, penuh gairah dan drama.
Aku menyukainya sejak ia membantuku menyeberang jalan. Mungkin niatnya hanyalah 'membantu anak kecil menyeberang', tapi bagiku ini adalah 'berusaha mencuri hatiku'. Masa muda dan hal manis yang sederhana  bisa membuatmu berdebar. Kadang, debaran itu tidak hilang meskipun sekian tahun berlalu.

Hingga pertemuan-pertemuan selanjutnya, perhatiannya padaku semakin menjadi. Aku bukannya terlalu narsis, anak kecil sepertiku juga mengerti membedakan yang namanya perhatian biasa dan luar biasa. Dan dia melakukannya dengan luar biasa. Aaaa aku harus menahan rasa ini. Hold yourself ADP!!

Singkat cerita i have through this side love for about 2 years. So do Him.
Mengapa? karena aku yakin ia juga menyukaiku tapi tak pernah berani mengatakannya. Apalagi sejak aku berhubungan dengan orang yang ia kenal. Hubungan yang singkat. Hal ini membuatku sadar siapa orang yang begitu kuinginkan.

Dia harus kuberitahu, setidaknya perasaan yang sudah terpendam bertahun-tahun dan tak juga hilang ini harus mendapat sedikit perhatiannya. Lalu bak gayung bersambut, we live that situation. Saat aku memintanya menjadi bagian penting dalam hidupku dan ia menyetujuinya ditambah dengan persyaratan dan janji yang manis. Aku tak mengatakan ini hal thriller, tapi kenapa jantungku berdetak begitu keras saat berada didekatnya. I really did falling in love.

Setiap hari terasa baru adalah hal yang bisa menggambarkan hari-hariku bersamanya. Aku menyukai setiap bagian dirinya. Takaran yang diberikan Tuhan atas dirinya adalah benar-benar seleraku.
Dia selalu ada memberikan dukungan untukku. Selalu ada saat kubutuhkan. Dia memberiku kekuatan dan motivasi. Dia bertingkah konyol untukku. Memperhatikan dan menjagaku dengan diam. Aku sangat bersyukur dan menjadi orang yang paling bahagia.

Sembilan bulan berlalu. Kebahagiaanku selesai.
Sebenarnya aku tidak ingin berusaha mengingat akhir kisah ini karena perubahan mood bisa mengganggu konsentrasi menulisku. Tapi ini juga bagian yang menegangkan.

Kami mengakhirinya seolah hal ini sudah diprediksi. Aku bersiap untuk ini, dan dia juga bersiap.
Bedanya, aku tak pernah siap. Hal ini yang membuatku begitu terluka. Aku tak pernah bisa menjadikan kesiapannya sebagai motivasi. Aku bahagia jika ia bahagia. Tapi bahagianya tanpaku... Itu tak bisa kuterima.

Inikah akhirnya? Tentu saja tidak. Kami masih berhubungan dengan baik. Tak ada yang berubah kecuali status dan nama panggilan kami. Aku masih bisa mendengar suaranya dan menggenggam tangannya bila ingin sama seperti hari-hari kemarin. Hal ini berlanjut beberapa tahun kemudian.

Aku ingat ia membuat sebuah akun yang bisa kami akses. Akun ini terhubung ke segala hal di net. Bagi siapapun ini pasti hal biasa, bukan hal penting. Tapi bagiku akun itu adalah pembuktian. Semacam sertifikat atas keberadaanku. Akun ini tak bisa kuakses lagi beberapa bulan sebelum ia mengucapkan perpisahan. Ia mengganti sandi. Dan aku mengerti artinya.

Aku selalu berdoa agar kebahagiaanku tidak menghilang, agar ia juga tak hilang. Tapi Tuhan menjawabnya dengan cara yang sangat mengejutkan. "Kamu wanita kuat, kamu akan baik-baik saja", sepatah kata  perpisahan yang kuingat darinya. The hell, duniaku berputar seperti novel-novel cinta yang sering kubaca. Satu hari itu, dengan seluruh tubuh bergetar aku tertatih berusaha menghimpun semua kewarasanku.
Dalam hatiku ada bagian tempatku membangun kebahagiaan yang kusebut negeri perasaan. Seketika negeri perasaan ini luruh terporak-poranda. Diterjang bencana besar yang tak pernah diharapkan dan diantisipasi. Nyawaku terasa mati setengah. Kalian pasti sangat tahu perpisahan macam apa ini.

Waktu tetap berjalan. Siang hari aku beraktifitas seperti biasa dan malamnya aku menangis sejadi-jadinya, hingga esok, esoknya esok, kemudian esoknya lagi yang aku tak ingat berapa lama aku menangis. Rasa sedih ini tak pernah mencapai klimaks. Such a drama. Syukurlah ada teman-teman yang selalu menyemangatiku. Kualihkan pikiranku dengan berbagai kesibukan. Kutonton film-film tersedih agar aku merasa lebih baik. Kudengarkan segala jenis musik yang membuatku merasa baik. Sedikit demi sedikit aku berusaha move on.

Hingga beberapa tahun kemudian. Meskipun sudah hampir melupakannya, duniaku masih terasa hampa. Aku menjadi lebih dingin. Segalanya berjalan lambat dihidupku. Aku seperti mesin yang kehilangan bagian penting hingga tak berfungsi dengan baik. Padahal segala bentuk hal yang berhubungan dengannya telah kusingkirkan. Teman-temankupun mendukung dengan tak pernah mengungkitnya.

Ada satu hari dimana aku melihatnya lagi setelah beberapa waktu. Aku tak begitu ingat kronologisnya. Tapi ada aku dan dia di tempat itu. Kalau kupikir-pikir pasti hatiku sangat marah, sedih dan benci. Tapi aku mencoba seceria mungkin, senatural mungkin dihadapan yang lain. Selanjutnya aku tak ingat lagi. Kesan apa dan bagaimana...

Sabtu, 31 Agustus 2019

Habis Sarjana, Apa yang Akan atau Harus dilakukan?

Kemarin aku akhirnya wisuda S1 tingkat fakultas, alias Yudisium. Yudisium adalah momen dimana namamu akan disebut, beserta dengan lama studi dan nilai akhirmu. Lalu, kamu telah resmi menjadi sarjana. Petualangan dimulai.

"Sudah sarjana, ngapain lagi?", Ibu bertanya.

Ini adalah pertanyaan yang pasti terlintas dipikiran kita dan orang-orang yang peduli dengan kita. Tentu saja ada banyak hal yang bisa dilakukan. Tingkatan sarjana adalah hal yang semakin menantang, semakin matang dan seharusnya membuatmu multibisa.

"Aku akan merantau Bu, mencari jati diri, menaklukkan dunia dan mencari cinta sejatiku," jawabku bercanda. "Untuk sekarang sih kerja dulu Bu, nanti ikut pendaftaran cpns atau lanjut S2 (kalau lagi mood)," sambungku lagi. "Iya, Nak. Bagaimana bagusnya untukmu saja," balas Ibu tanpa panjang lebar dan memberikan sepenuhnya keputusan padaku. Sama seperti ketika aku lulus SMA yang memberikanku kebebasan melakukan apapun. Keluargaku sangat liberal bukan? hhehee. But sometimes, mereka juga cukup konservatif loh :( disini aku agak berat. Gak usah diceritain ya.

==========================

Secara garis besar ada dua hal yang bisa kamu lakukan setelah Sarjana.

1. Melanjutkan pendidikan. Ini adalah hal yang luhur sepanjang masa. Meningkatkan taraf hidup, melanjutkan perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan negara kita, menjadikan negara lebih baik dimata dunia. Adalah suatu kebanggaan tersendiri saat kita menjadi bagian dari tidak banyak orang yang sampai pada posisi ini. 

2. Bekerja. Waktu kecil kita selalu ingin cepat menjadi dewasa dan memiliki jalan hidup sendiri. Percayalah, dewasa itu bukan hal yang menyenangkan. Salah satunya karena kamu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupmu. Yah kalau kamu anak sultan sih gak masalah~ dilema susahnya hidup gak perlu kamu pikirkan. 

Dari dua hal ini aku pribadi memutuskan untuk memilih nomor dua. Alasannya sederhana.
1. Aku gak tertarik belajar
2. Aku suka uang
3. Aku butuh uang

=================================

Di keluargaku, aku adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Lima saudaraku masih sekolah. Satu dibawahku sudah berkeluarga dan yang paling tua baru saja meninggal. Kondisi ini membuat keluargaku harus berusaha lebih giat mencari nafkah. Jika dulu ada Kakak, Ibu, Bapak dan aku yang berperan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga, kini tersisa Aku dan Bapak. Disinilah aku mengerti kenapa orang tua kita dahulu selalu menyuruh untuk terus belajar. Jawabannya adalah agar kita tidak menjadi bodoh dan hanya mengandalkan tenaga. Kita harus bekerja cerdas, memiliki skill dan kemampuan yeah.

Jadi hari pertamaku sebagai sarjana ekonomi kulakukan dengan bekerja. Dasarnya aku memang sudah kerja sih. Pekerjaan terasa hampa. Duka masih bersemayam dikeluargaku. Saat saudara yang kau temani tumbuh bersama akhirnya tak menua bersamamu. Kepingan-kepingan kenangan tersisa seolah menyalahkan dirimu. Tapi seperti itulah hidup. Kamu harus move on, bukan dalam artian melupakan. Dia punya cita-cita, dan kamu bisa melanjutkan itu menggantikannya. Aku tahu betul, saudaraku itu hanya menginginkan keluarga kami hidup berkecukupan tanpa beban dan membahagiakan orang tua. Insya Allah kuniatkan diriku untuk itu.

Minggu, 09 Juni 2019

Values

Aku sangat bersyukur dan berterimakasih. apa yang tidak bisa kulakukan untukmu?

Potongan kalimat yang tak akan bisa kuselesaikan.

========

Baru-baru ini blog, aku sangat bersyukur. Atas kehadiran orang-orang yang selalu memberikan semangat dan rasa yang positif terhadapku. Aku jadi ingin kembali membuka dasbor blogger dan mulai menulis. Sedikit banyak aku merasa senang. Seperti kegembiraan di masa muda.
Aku tak ingin membanding-bandingkan, tapi untuk mengukur sesuatu tentu saja kita butuh patokan ukuran. Dan ukuran kebahagiaan ini jelas terasa jika dibandingkan dengan apa yang sedang kujalani.

Tapi Jay Shetty said,

Someone may be able to give you amazing experiences,
But someone else will give you meaningfull memories.
Someone may be able to give you travel across the world,
But someone else will travel with you through your challenges.
Someone may be able to give you money in the world,
But someone else will give you stability and certainty.
And someone may be able to give you access to everywhere,
But someone else will give you their attention and presence.
It's not the things someone can give you, it's about the love they can give you.
It's not what they have and what they can do, it's about who they are and how they treat you.

It is about values and grateful. Aku gak boleh terlena! Aku harus tegas. Benar,kan blog? Tapi hatiku penuh kebimbangan :( karena kasih bukan orang yang peka. Seringkali tak peka. Selalu tak peka. Dengan alasan-alasannya yang tak ingin kumengerti.

Aku hanya ingin jadi prioritas. Aku ingin perhatian, aku ingin pujian, aku ingin dibuat tersenyum. Sesederhana itu. Tapi ia menyederhanakannya berkali-kali lipat hingga tak tampak menarik. Maksudku, ayolah, aku adalah seseorang yang spesial, bukan tetangga di lingkunganmu yang perlu kau sapa hanya saat berpapasan. Duhh disini aku merasa gemas kembali. Udah blog. Bye.

Rabu, 27 Februari 2019

bersama siapa-siapa

Seperti aku punya banyak waktu untuk menulis blog. Tak bermanfaat untuk banyak orang tapi seperti obat bisa membuatku tenang.
25 Februari 2019. Yang kuingat kemarin adalah hari minggu dan aku mengikuti sebuah event. Bersama sahabatku salcis dolpink, serta rekan kerja dan kasih.
Ada jarak dengan kasih. Entah aku merasakannya atau aku yang memang membuatnya. Akhirnya kita berpisah dengan aku yang tetap bersama rekan kerjaku dan dia yang pergi dengan anggotanya.

Aku tidak suka dia dekat dengan orang lain ketika itu adalah waktu untukku. Aku juga tidak suka dia selalu membawa kemana-mana anggotanya. Pergi kesini dengan ini, pergi kesana dengan itu. Bahkan menemuiku juga dengan ini itu. Kita saja tidak seakrab itu, kenapa kamu harus membawa orang lain untuk diakrabkan. Membuatku kesal. Toh kamu sudah kuberikan banyak waktu... Kita bahkan hanya bertemu 2x dalam seminggu, itupun setiap pertemuan hanya 3-5 jam. Kenapa juga kamu selalu membawa-bawa mereka lagi. Gak bosan apa sama mereka??? Pantas saja aku selalu merasa sendiri. Kita harus putus. Aku gak sanggup lagi!

Aaaa. Perutku sakit. Aku tidak baik.

Rabu, 13 Februari 2019

Mari hentikan ini...

Saat ini aku punya hal yang harus kuceritakan atau aku mungkin akan gila Blog. Aku tidak bisa berpikir jernih. Aku terus-menerus saja berpikir untuk lepas dari kasih. Aku tak bisa membayangkan hubungan kami akan lebih dari ini. Aku tak bisa :'( Hiks Kasih bisakah mengikhlaskanku...? Aku tak ingin menyiksa diriku dan menyakitimu dengan perasaan yang seperti ini.
Dulu, kamu bilang aku hanya kekurangan kesibukan, jadi suka rewel dan merasa kesepian. Sekarang aku sudah punya kesibukan tapi tetap merasa sepi. Sampai kapan akan seperti ini...?
Setiap kali berpikir semua baik-baik saja kita tau kalau itu tidak baik-baik saja. Mari hentikan...


Senin, 07 Januari 2019

Day 7, 2019

Day 7, 2019.
Tahun baru bukan berarti segalanya menjadi baru. Aku tidak menjadi baru kok. Dan masih banyak hal tahun lalu yang masih kuperbaiki dan kuteruskan. Wkkk.

Biasanya mimpi adalah hal yang kamu lupakan sesaat setelah terbangun. Tapi semalam aku bermimpi dan masih mengingatnya hingga saat ini. Such a dream... Kenapa mimpi harus seperti itu. Membuatku sedih dan teringat kembali. Membuatku teringat dan harus melupakan.

Aku tak tahu diriku sedang dimana blog. Adakalanya begitu berat, adakalanya begitu ringan. Tapi yang pasti aku suka makan. Hari ini aku sarapan nasi kuning abon ikan dengan telur di dekat kantor. Siangnya makan nasi padang rendang. Alhamdulilah aku sehat. Wahhahahaa.

Aku tidak konsentrasi lagi. Hari berlalu flat. Aku masih suka berdiam diri. Dua hari lalu paket jilbab pasminaku datang. Kemarin orderan tas anak dan sepatu. Hari ini tas untukku dan besok paket sprei resleting. Aku jadi seneng banget belanja.