Hi blog. Terakhir adalah hari-hari yang sedih. 21 November 2018 kemarin Nenek Bollo meninggal dunia. Tak ada lagi yang akan membawakanku minyak gosok saat terluka ataupun sakit, tak adalagi yang sengaja menyisakan makanan karena tahu aku akan kelaparan saat pulang, tak adalagi yang akan memberiku uang disaat kepepet, dan tak ada lagi yang akan mendengarkan curhatanku selama ini. It feels like a blank space. Hampa.
Ketika melihat rumah nenek yang hanya satu dinding denganku, tempat ia biasa nonton sambil meminum kopinya yang dihemat-hemat. Rasa rindu bercampur sedih menyeruak berusaha keluar melalui kedua mata ini. Begitupun ketika ingin bercerita di blog tentang beliau. Sedih T_T
Nenekku yang cantik itu, sebulan lalu aku masih bisa menyentuhnya, bermain dengan kerutan kulit pada betis dan lengannya. Sebulan kemudian yang bisa kurasakan hanyalah tubuh kakunya yang dingin. Sungguh hal yang tak pernah kuduga. Aku selalu berpikir dengan staminanya selama ini yang mampu bergerak, bernafas dan makan dengan baik, ia akan hidup panjang. Melihatku kerja, menikah dan punya anak. Siapa sangka kepergiannya akan secepat ini.
Maafkan cucumu yang pernah mengecewakan ini nek. Semoga engkau tenang di sana. Alfatihah.
Halimah Dg. Bollo Binti Tale.