Rabu, 17 Desember 2025

OTW 2026

22 November. Waaww.... Ternyata sudah menuju akhir 2025. What a miss, sayang sekali aku gak banyak menulis di blog tahun ini. Rasa-rasanya ada quotes yang menarik dan ingin kumasukkan di postingan kali ini tapi aku lupa apa itu. Kalau ingat nanti ku spill.

Sekarang weekend, hari yang paling kusukai. Hari ini kegiatanku mencabut rumput, bersih-bersih, memasak, main game, tidur siang, nonton drama, bikin kue, dengar musik, buka blog, dan rencananya mau sedikit olahraga main bulu tangkis sebentar. Seperti ini sudah bahagia sekali.

Yang paling kutunggu-tunggu 

===================

Yey ke skip lagi curhatanku bulan lalu yang tak selesai. Sibuk banget aku blog, mau nulis tapi juga lagi asik ngedrakor. Sekarang aku lagi nonton dramanya kim go eun, judulnya the price of confession kalau gak salah. Wah gila, mata melirik ke hape dan laptop berganti-gantian. Inilah kenapa perempuan itu disebut multitask.

Jadi yang terjadi beberapa bulan terakhir begitu cepat, aku sudah mulai lupa. Kesibukanku sebatas kantor dan rumah. Arrggghhh. Nonto dulu deh, nanti lanjutnya blog. setelah 16 episode ini selesai. bye.. 

~

Ternyata semalam aku tumbang duluan. Di episode 3 mataku tak bisa dilawan. Sepertinya ini kelelahan akibat lembur sampai jam 9 lewat malam tadi. Baru juga pulang pelatihan bela negara kerjaan menunggu.

===================

Nah, sekarang 11.32 pm 14 Desember 2025. Kalau ini gak diposting paling lambat besok 15 Desember udah gak tau lagi deh mungkin akan ada garis selanjutnya atau akan kumulai sesi menulis baru. 

Ahemm, awal bulan desember ini adalah saat yang membahagiakan karena akhirnya bisa pulang kampung hiks. Bisa liat rumahku lagi, bisa merasakan ranjangku lagi dan yang paling penting bisa ketemu paksu dan keluarga. Tapi senang-senangnya terlalu singkat karena jadwal bela negara lebih banyak dibanding curi-curi waktuku di kampung halaman. Tau-tau aku sudah di Palu lagi :( 

Jadi pengalaman bela negara tahun 2025 ini cukup berkesan karena lokasinya di Secata Rindam Malino. Bisa sekalian pulang kampung melepas rindu. Enam bulan loh baru akhirnya bisa kembali ke rumah lagi. Sebelum bela negara, senior pns kami sudah memberikan wejangan terkait hal-hal penting disana nanti. Yang paling ditekankan adalah jika sakit jangan ditahan-tahan atau disembunyikan. Sampaikan pada panitia/pelatih. Sisanya adalah tips dan trik terkait keseharian disana, misalnya bawa marker untuk menandai barang kita (baju, sepatu, dll) yang bisa tertukar dengan punya teman, bawa pakaian sekali pakai supaya tak repot di cuci dll, obat-obatan wajib dan latih fisik. Selain itu harusnya mereka bilang kalau dokumentasi itu sangat penting :'). Aku yang begitu cuek saat photografer mondar-mandir akhirnya agak menyesal juga karena gak minta taken foto. Kirain itu cuma untuk dokumentasi kegiatan mereka saja. Ternyata bisa dijadikan koleksi pribadi.

Aaaa. Disana Taeng.

Dijemput dan antar-antar dulu sama doi~ 

Ketemu Nyonya M, dikasih hadiah, selfie super filter

Selama kegiatan alhamdulilah gak ada hal-hal yang begitu berat. Kita dilatih PBB, bela diri taktis, mountainering, basic survival, ada materi juga dan lain sebagainya. Jadi teringat masa-masa berpramuka dulu, rasanya hampir mirip seperti itulah. Yang paling berkesan untukku pas caraka malam, waktu itu ada misi harus mengingat dan menyampaikan informasi ke pos terakhir. Informasi yang berusaha kuhapalkan sepanjang jalan dan ketika disampaikan ternyata salah imbuhan di satu kata. Pelajarannya salah satu katapun dari informasi yang kita terima dan sampaikan kepada orang bisa berakibat fatal, karena itu kita harus belajar bertanggung jawab dan teliti terhadap apa yang disampaikan. Ini benar sekali. Pentingnya informasi yang tepat. Kurang lebih itulah hal paling pertama yang kuperhatikan semenjak mulai kerja. Apa dasar dari setiap hal yang kukatakan dan sampaikan, makanya di postinganku sebelum-sebelumnya ada kata regulasi. Itu salah satu pegangan dari setiap tindakan pns selain budaya dan etika nya. Semoga kata-kata yang kutulis barusan sudah benar, yah pokoknya begitulah.

Untuk fasilitas selama bela negara gak terlalu masalah karena aku pribadi selalu bisa menyesuaikan diri dengan sarana prasarana yang ada. Tempat tidur keras maupun lembek aman saja aku bisa tidur dimanapun selama badan telentang, air keruh atau tidak mengalir gas sajalah cuma lima hari kok, berdingin-dingin di Malino it's okay selama alergiku tidak kambuh, makanan itu-itu saja aku juga gak masalah karena bukan tipe yang pilih-pilih, pelatih yang tegas tidak begitu menyeramkan. Satu-satunya keluhanku cuma nyeri di lutut, itupun ada kebijakan untuk yang sakit bisa istirahat menyemangati atau istirahat di klinik. Pokoknya bersyukur sekalilah tidak ada yang begitu sulit selama tugas ini. Fyi sakit-sakit yang ditemukan bermunculan selama bela negara adalah demam, meriang, sakit perut, diare, sembelit, salah urat, sakit gigi, keseleo. Sejauh ini sejauh itu yang kutau. Ini macam penyakit si gen milenial, padahal rata-rata peserta adalah gen z.

Oh ya ada juga cerita-cerita mistis yang beredar, tapi aku baru tau pas udah ada di Palu. Beberapa teman katanya merasakan hawa yang tidak enak serta mendengar dan merasa melihat hal-hal aneh. Pengalaman bela negara tanpa disertai hal berbau mistis sepertinya memang kurang seru. Aku sendiri gimana? Manusia yang gak peka ini? Hhoh, jiwaku hanya sibuk menghitung hari kapan berakhirnya kegiatan agar bisa sesegera mungkin pulang ke Makassar.

Kegiatan selesai, berat badanku nambah 2 kilo. Ya gimana dong, makanannya porsi kuli dan selalu kuhabiskan takut membuat teman-teman repot jika makananku tak habis. Padahal faktanya gak habis juga gapapa, gak ada aturan kalau teman lain harus menghabiskannya, kita cuma ditakut-takuti saja diruang makan. Eh balik dari kegiatan bela negara ini, kurasa tubuhku jadi ter-reset. Baik kesehatan maupun kebiasaan. Sekarang aku selalu terbangun jam 3 subuh efek kebiasaan takut antrian mandi kepanjangan. Semoga bisa dipertahankan ya meskipun tidak antri lagi mandinya.

Kompi B Pleton 3

BP2JK

Upacara Penutupan

=================

Kannn... Kemarin belum dipost karena belum import foto. Nambah lagi garisnya. Jeda dulu nulisnya. Pulang kerja tadi singgah di pasar beli lauk dan sayur semoga cukup untuk 2 minggu. Eh harusnya kalimatnya semoga dimasak deh. Kadang sayur yang kusimpan di kulkas berakhir tak diapa-apakan, layu dan dibuang. Kadang pas pulang kerja udah malas masak malah beli makan di luar. Dah gitu aja. Sekian bye.

Lauk doang, sayurnya tidak sempat di foto~